Suriah

Bashar Assad Sebut White Helmets Teroris, Minta Mereka Segera Menyerah

Presiden Suriah Bashar Assad menyebut kelompok White Helmets, relawan di kubu pemberontak Suriah sebagai teroris

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
AFP PHOTO/HASSAN AMMAR via foreignpolicy.com
Bashar al-Assad 

TRIBUNJOGJA.COM, DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar Assad menyebut kelompok White Helmets, relawan di kubu pemberontak Suriah sebagai teroris.

Ia meminta anggota kelompok itu menyerah, atau akan menemui kematiannya dalam perang.

Pernyataan keras ini disampaikan Bashar Assad saat wawancara dengan stasiun televisi Russia Today. Rekaman wawancaranya disiarkan Jumat (27/7/2018) dini hari WIB.
"Mereka (White Helmets) akan bernasib sama seperti teroris lainnya," kata Assad dikutip Al Masdar News.

"Mereka punya dua pilihan, letakkan senjata dan manfaatkan amnesti yang kami tawarkan empat lima tahun terakhir ini, atau mati seperti teroris lainnya," lanjut putra mendiang Presiden Hafez Al Assad ini.

Presiden Suriah yang seorang dokter didikan kampus di Inggris ini mengecam koneksi kelompok yang juga disebut Syrian Civil Defence itu dengan negara-negara barat,dan kelompok-kelompok bersenjata yang memberontak di Suriah.

Tak kurang 400 anggota White Helmets berikut keluarganya, dievakuasi ke Yordania lewat Israel akhir pekan lalu. Evakuasi itu dilakukan Israel atas permintaan PM Kanada dan Presiden AS Donald Trump.

Dari Yordania, ratusan anggota White Helmets itu akan ditampung di negara-negara seperti Kanada, Inggris, AS, Jerman, dan beberapa anggota Uni Eropa.

Operasi evakuasi anggota White Helmet dilakukan saat pasukan Suriah mulai memasuki Provinsi Al Quneitra.

Baca: Jenderal Qasim ke Donald Trump : Anda Akan Memulai Perang, Tapi Kami Akan Habisi Kalian Semua !

Baca: Pemberontak Suriah di Al Quneitra Dikabarkan Takluk, Siap Serahkan Senjata Berat

Provinsi ini berbatasan langsung dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sejak 1967.

Daerah strategis ini sejatinya wilayah kedaulatan Suriah. Israel merebutnya saat perang enam hari yang menimbulkan kekalahan telak koalisi Arab.

White Helmets dibidani James Le Mesurier, mantan perwira pasukan khusus Inggris yang dikenal banyak terlibat operasi kotor di bebragai daerah konflik di dunia.

Operasinya dimulai dari Turki, dengan pendanaan dari Inggris dan AS.(jogja.tribunnews.com/RT/AMN/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved