PSIM Yogyakarta

Hadapi Dua Jadwal Berdekatan, Pelatih PSIM Yogya : Piala Indonesia dan Derby DIY Sama Pentingnya

Menghadapi Persitema Temanggung, PSIM Yogya memberikan kesempatan pada pemain yang jarang tampil reguler di kompetisi Liga 2 2018.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Selebrasi pemain PSIM Yogya, Ismail Haris usai membobol gawang Kalteng Putra, Kamis (19/7/2018) 

TRIBUNJOGJA.COM- Tak ada waktu berleha-leha bagi penggawa PSIM Yogya usai memetik kemenangan atas Kalteng Putra, Kamis (19/7/2018) lalu.

Pasalnya, Laskar Mataram, julukan PSIM Yogya, harus segera menatap laga perdana di ajang Piala Indonesia 2018 melawan tuan rumah Persitema Temanggung, Minggu (22/7/2018).

Menghadapi tuan rumah yang berada satu level di bawah, PSIM Yogya memberikan kesempatan pada pemain yang jarang tampil reguler di kompetisi Liga 2 2018.

Baca: Kalahkan Kalteng Putra, PSIM Yogyakarta Lanjutkan Tren Positif

Menurut manajer PSIM Yogya, Erwan Hendarwanto laga tersebut memang diprioritaskan untuk pemain yang jarang tampil.

Bukan lantaran mengesampingkan ajang Piala Indonesia, namun hal tersebut juga untuk menyiasati padatnya jadwal yang harus dilakoni penggawa Laskar Mataram dan juga untuk memberikan waktu recovery pada pemain yang sudah tampil lawan Kalteng Putra kemarin.

"Kami beri kesempatan bermain pada pemain yang jarang tampil reguler. Bukan bermaksud meremehkan Piala Indonesia, namun kami lakukan itu karena jadwal memang cukup padat dan tentu harus pandai-pandai mengatur waktu untuk recovery pemain," terang Erwan Hendarwanto pada Tribunjogja.com, Jumat (20/7/2018).

Disinggung mengenai kesiapan pemain lapis menghadapi laga tersebut, diakui Erwan hal tersebut memang jauh-jauh hari telah dipersiapkan sebelumnya.

"Di luar kompetisi reguler, kami sering melakukan ujicoba dengan tim lokal. Itu kami berikan kesempatan bagi pemain lapis," kata Erwan.

Ia pun tak menampik dari segi kualitas pemain lapisnya masih timpang dibanding pemain yang selalu diberi kesempatan bermain secara reguler.

Sehingga, Piala Indonesia merupakan waktu yang tepat untuk memberikan jam terbang pada pemain lapis menunjukkan kualitas yang dimiliki.

Sejauh ini, PSIM Yogya memang jarang sekali merombak susunan pemain yang diturunkan di kompetisi resmi.

Ada beberapa nama yang kemungkinan besar akan percaya tampil di babak 128 besar lawan Persitema Temanggung, antara lain penjaga gawang Ritonga, Nanda Bagus, Ayub Antoh, Pratama Gilang, Candra Lukmana, dan juga pemain depan Tinton Suharto.

Baca: Pelatih PSIM Yogya Puji Mental Pemainnya

Meski akan menurunkan komposisi pemain yang berbeda dibanding laga biasanya, namun Erwan mengatakan bahwa kolektifitas tetap menjadi karakter bermain yang diusung.

"Tidak jauh berbeda (secara permainan), kami tetap bermain kolektif, baik saat menyerang atau bertahan sekalipun. Kami harap pemain bisa menampilkan permainan terbaik, apalagi dari kondisi fisik mereka tentu lebih prima dibanding pemain lainnya," ujar Erwan.

Piala Indonesia dan Derby DIY Sama Pentingnya

Sementara itu, pelatih PSIM Yogya, Bona Simanjuntak mengaku baik Liga 2 ataupun Piala Indonesia sama-sama menjadi prioritas baginya.

Terlebih, setelah laga melawan Persitema, Hendika Arga dkk akan menjalani laga yang tak kalah pentingnya, melawan PSS Sleman, Kamis (26/7/2018) mendatang.

"Setelah lawan Persitema kami juga akan melakoni laga penting yakni derby lawan PSS Sleman pada Kamis (26/7/2018) mendatang. Karena sama-sama penting, kami menyiapkan skuad berbeda dengan harapan fisik pemain tidak terlalu terkuras," kata Bona Simanjuntak usai laga lawan Kalteng Putra, Kamis (19/7/2018).

Lebih lanjut, Bona membeberkan pada lawatan ke Temanggung ia akan memboyong sebanyak 18 pemain yang diberikan oleh manajemen dan baru akan berangkat Minggu (22/7/2018) atau tepatnya pada hari H pelaksanaan pertandingan lantaran jarak yang relatif dekat.

Baca: PSIM Yogya Gasak Kalteng Putra, Hendika Arga dkk Pangkas Selisih Poin

Disinggung mengenai kekuatan lawannya, mantan pemain PSS Sleman tersebut mengaku sama sekali tak tahu.

Namun yang patut diwaspadai adalah semangat juang dari tuan rumah yang tentunya berlipat ganda menghadapi pemain dari level yang berada di atasnya.

"Kami tidak boleh anggap remeh. Kami banyak belajar dari hasil imbang lawan Persiwa Wamena 2-2, saat itu kami bisa unggul tapi anak-anak over confidence dan akhirnya bisa disamakan lawan. Ini tidak boleh lagi terulang," pungkas Bona. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved