Internasional
11 Anggota Keluarga di India Diduga Bunuh Diri Bersama untuk Lakukan Praktik Spiritual
Pihak berwenang setempat mencurigai, mereka melakukan bunuh diri massal, untuk melakukan praktik spiritual.
Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - 11 orang yang masih satu keluarga ditemukan tewas di rumah mereka, di pinggiran Burari, New Delhi, Minggu (1/7/2018).
Pihak berwenang setempat mencurigai, mereka melakukan bunuh diri massal, untuk melakukan praktik spiritual.
Seperti TribunJogja.com kutip dari Times of India, 10 orang di antaranya tewas tergantung di langit-langit.
Anggota keluarga tertua, Narayani Bhatia (77), ditemukan tewas seperti tercekik di ruangan lain.
Mata dari beberapa mayat ditutup dan telinganya disumpal menggunakan kapas.
Polisi menemukan sebuah catatan, yang menuliskan bagaimana cara gantung diri, diduga ditulis beberapa bulan sebelumnya.
Satu-satunya yang tersisa dari keluarga itu adalah anjing bernama Jacky, yang berada di teras saat peristiwa ngeri itu terjadi.
Laporan awal menunjukkan upaya bunuh diri untuk praktik spiritual, yang dilakukan keluarga tersebut.
Meskipun demikian, polisi tidak mengabaikan kemungkinan lain.
Dari 11 jenazah yang ditemukan, tujuh di antaranya adalah wanita dan lainnya pria.
Tetangga menelepon polisi pada Minggu (1/7/2018), setelah terkejut atas apa yang telah ia lihat.
Biasanya, salah satu korban tewas membuka tokonya pada pukul 5.30 pagi waktu setempat.
Namun kemarin, korban tak membuka tokonya hingga pukul 7 pagi, padahal sejumlah pelanggan telah menantinya di luar.
Seorang tetangga bernama Gurcharan Singh kemudian menengok rumah keluarga tersebut, untuk mengetahui apa yang terjadi.
Sungguh terkejutnya ia saat mengintip ke dalam rumah dan melihat banyak tubuh telah tergantung.
"Aku masuk untuk memeriksa dan menemukan pintu utama tidak terkunci. Seluruh keluarga tergantung di lorong,” kata Singh.
Berdasarkan bukti dari polisi, para korban dicurigai sedang melakukan praktik spiritual atau mistis tertentu.
"Secara kebetulan, catatan (diary) ini memiliki kesamaan yang kuat dengan cara di mana mulut, mata, dll dari almarhum diikat dan digantung," kata polisi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today (RT).
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kematian massal itu. (*)