Amalan di hari raya Idul Fitri
5 Amalan Yang Dapat Dilaksanakan Di Hari Raya Idul Fitri Sesuai Tuntunan Rasulullah
5 Amalan Yang Dapat Dilaksanakan di Hari Raya Idul Fitri Sesuai Tuntunan Rasulullah
Penulis: Hanin Fitria | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pada perayaan hari raya Idul Fitri yang akan jatuh pada 1 Syawal nanti umat muslim diwajibkan untuk melakukan kegiatan salat.
Secara global syarat dan rukun salat id tidak berbeda dari salat lima waktu, termasuk soal hal-hal yang membatalkan.
Waktu salat Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu dhuhur.
Namun selain melaksanakan salat id, umat muslim juga disunahkan melakukan serangkaian kegiatan lain.
Dilansir Tribunjogja.com dari situs Muslimah, berikut 5 kegiatan yang dapat diamalkan di hari raya Idul Fitri sesuai tuntunan Rasulullah:
1. Mandi pada hari raya
Kegiatan mandi disunahkan saat menyambut hari raya Idul Fitri.
Dalam sunnah tersebut Sa’id bin Al Musayyib berkata:
“Sunah hari raya ‘idul Fitri ada tiga: berjalan menuju lapangan, makan sebelum keluar dan mandi.”
2. Berhias sebelum berangkat salat ‘Iedul Fitri
Disunahkan bagi laki-laki untuk membersihkan diri dan memakai pakaian terbaik yang dimilikinya, memakai minyak wangi dan bersiwak.
Sedangkan bagi wanita tidak dianjurkan untuk berhias dengan mengenakan baju yang mewah dan menggunakan minyak wangi.
3. Makan sebelum salat ‘Idul Fitri
Sebelum menuju lapangan atau masjid untuk melaksanakan salat Id, umat muslim disunnahkan untuk makan terlebih dahulu.
Anas RodhiyAllahu’anhu berkata:
"Nabi sholAllahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar rumah pada hari raya ‘Iedul fitri hingga makan beberapa kurma.” (HR. Bukhari).
Menurut Ibnu Muhallab berkata bahwa hikmah makan sebelum salat adalah agar jangan ada yang mengira bahwa harus tetap puasa hingga sholat ‘Ied.
4. Mengambil jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang dari salat ‘Ied.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, beliau mengambil jalan yang berbeda saat pulang dan perginya (HR. Bukhari).
Di antara hikmahnya adalah agar orang-orang yang lewat di jalan itu bisa memberikan salam kepada orang-orang yang tinggal di sekitar jalan yang dilalui tersebut, dan memperlihatkan syi’ar islam.
5. Bertakbir
Nabi biasa berangkat menunaikan salat pada hari raya Id, lalu beliau bertakbir sampai tiba tempat pelaksanaan salat, bahkan sampai salat akan dilaksanakan.
Dalam hadits ini terkandung dalil disyari’atkannya takbir dengan suara lantang selama perjalanan menuju ke tempat pelaksanaan sholat.
Tidak disyari’atkan takbir dengan suara keras yang dilakukan bersama-sama. Untuk waktu bertakbir saat Idul Fitri menurut pendapat yang paling kuat adalah setelah meninggalkan rumah pada pagi harinya.(*)