Internasional

Washington Bingung, Siapa Mau Bayar Kamar Super Suite Kim Jong-un cs di Singapura?

Panitia pelaksana pertemuan yang menyiapkan momen bersejarah ini kebingungan tentang akomodasi untuk Kim Jong-un dkk.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
www.cbsnews.com
Kim Jong Un. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan pertemuan dengan Kim Jong-un tetap akan tergelar di Singapura.

Isyarat itu dicuitkan Trump lewat akun Twitternya, 1 Juni lalu, setelah seminggu sebelumnya ia membatalkan pertemuan yang sedianya digelar 12 Juni 2018.

Namun, jika tetap digelar, muncul kebingungan siapa yang akan membayari semua ongkos perjalanan, akomodasi dan penginapan Jong-un berikut semua rombongannya selama di Singapura.

Baca: Kim Kardashian Bertemu Donald Trump di Gedung Putih, Ngomongin Apa Ya?

Koran Washington Post mewartakan, panitia pelaksana pertemuan yang menyiapkan momen bersejarah ini kebingungan tentang akomodasi untuk Kim Jong-un dkk.

Pihak Korut menurut Washington Post meminta sejumlah negara lain menanggung semua biaya akomodasi di Fullerton Hotel Singapura.

Kemungkinam besar hotel bintang enam inilah yang akan jadi lokasi pertemuan Trump dan Jong-un.

Tarif kamar super suite di hotel ini 6.000 dolar AS per malam.

Atau jika dirupiahkan 84 juta rupiah per malam untuk kamar paling mahal yang tersedia.

Baca: Kembali Berubah Pikiran, Doland Trump Ingin KTT dengan Korea Utara Tetap Terlaksana

Washington sebenarnya siap menanggung biaya, namun mereka khawatir akan kontraproduktif.

AS memimpin blokade ekonomi terhadap Korut beberapa tahun terakhir karena Pyongyang mengembangkan senjata nuklir.

Karena itu meski siap menalangi, Gedung Putih waswas efek politiknya.

Opsi lain, Singapura lah yang nanti akan menalangi semua biaya pengeluaran untuk Kim Jong-un dan rombongan.

Isyarat kesediaan itu disampaikan Menhan Singapura, Ng Eng Hen.

Problem lain, apakah pesawat yang akan dipakai Kim Jong-un guna keluar dari Pyongyang, menempuh jarak 4.500 kilometer menuju Singapura.

The Post mengutip sumbernya, kemungkinan Kim Jong-un akan menggunakan pesawat tua buatan Uni Soviet yang dioperasikan maskapai lokal Korut.

Namun untuk jarak sebegitu jauh, keselamatan penerbangan dikhawatirkan jadi masalah serius.

Atau mungkin Pyongyang akan menyewa pesawat dari negara dekat mereka, China.

Singapura saat ini sedang bekerja keras menyiapkan pertemuan ini. 

Menhan Ng Eng Hen mengatakan, negaranya akan bekerja keras menyumbangkan peran untuk pertemuan bersejarah ini.

"Kementerian Luar Negeri sedang bekerja keras. Kami ingin berkontribusi, sekecil yang kami bisa, demi terselenggaranya pertemuan tersebut," kata Ng dikutip koran The Straits Times.

Jika pertemuan di Singapura jadi digelar bulan ini, maka ini akan jadi perjalanan terjauh dan rumit yamg dilakukan Kim Jong-un sejak berkuasa.

Kunjungan luar negeri Jong-un paling jauh selama ini hanya ke Beijing naik kereta, dan ke Dalian menggunakan pesawat terbang. (Tribunjogja.com/ Sputnik/xna

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved