Ramadan 1439 H

Tuntunan Lengkap Agar Mendapatkan Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Jika seseorang mengerjakan amal-amal ibadah pada Malam Lailatul Qadar maka nilainya melebihi malam seribu bulan lainnya.

Penulis: Hanin Fitria | Editor: Muhammad Fatoni
ist
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh rahmat dan keberkahan.

Jika seseorang mengerjakan amal-amal ibadah pada Malam Lailatul Qadar maka nilainya melebihi malam seribu bulan lainnya.

Sehingga setiap muslim wajib bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya.

Malam Lailatul Qadar biasa terjadi pada blan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadar: 1)

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)

Baca: Doa dan Amalan-amalan Mulia pada Malam Lailatul Qadar

Mayoritas ulama berpendapat, Lailatul Qadar terdapat pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan, berdasarkan hadits ‘Asiyah Radhiyallahu ‘Anha, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari sepuluh hari terakhir itu, mayoritas ulama mengerucutkan pendapatnya pada malam-malam ganjilnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari)

Baca: Tanda-tanda Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Mulia dari 1000 Bulan

Untuk mendapatkannya seorang muslim harus bersungguh-sungguh dalam mencari malam tersebut

Seorang muslim juga harus menghidupkannya dengan melakukan ibadah dan ketaatan kepada Allah secara maksimal.

Untuk menghidupkannya harus didasarkan kepada iman dan berharap pahala kepada Allah.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesungguhan dalam mencari Lailatul Qadar ini telah dimulai sendiri oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang mengabarkan hadits di atas.

Baca: Inilah Tanda-tanda dan Perkiraan Waktu Datangnya Malam Lailatul Qadar yang Dijelaskan Alquran

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha yang berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersungguh-sungguh (pad sepuluh hari terakhir) yang tidak biasa beliau lakukan pada malam-malam sebelumnya.” (HR. Muslim)

Hendaknya seorang muslim memperbanyak shalat, tilawatul Alquran, shadaqah, dzikir dan doa di dalamnya.

Dianjurkan juga untuk menjauhi istri untuk memaksimalkan ibadah di malam itu, serta membangunkan keluarganya untuk ikut menghidupkan malam kemuliaan tersebut.

Dikabarkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘Anha,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ – أَيْ الْعَشْرُ الْأَخِيرَةُ مِنْ رَمَضَانَ – شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apabila sudah masuk sepuluh –maksudnya sepuluh hari terakhir Ramadhan- beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (Muttafaq ‘alaih)

Dalam mencari malam Lailatul Qadar, seorag muslim juga dianjurkan banyak membaca doa.

Doa apa saja yang mengandung kebaikan dunia dan akhirat, dianjurkan untuk dimunajatkan kepada Allah di malam itu, karena ia termasuk waktu mustajab.

Di antara doa khusus yang disyariatkan untuk dibaca di dalamnya adalah apa yang diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku baca?” Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.” (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)

(Tribun Jogja/Hanin Fitria)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved