Bantul
Seru, Para Pebalap Trail Tua di Bantul Jatuh Bangun Taklukkan Rintangan di Lintasan
Balapan yang diperuntukan bagi para pecinta trail tua ini diwarnai aksi jatuh-bangun dari para rider melintasi obstacle
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Race trail tua dalam ajang Aneka Ria Tril Tua #3 yang digelar di lintasan pinggir sungai Opak, Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul, pada Minggu (13/5/2018), berlangsung penuh keseruan sekaligus menegangkan.
Balapan yang diperuntukkan bagi para pecinta trail tua ini diwarnai aksi jatuh-bangun dari para rider melintasi obstacle (hambatan).
Pantauan di lokasi, para rider terlihat memacu tunggangannya penuh semangat.
Dalam kecepatan cukup kencang mereka harus melewati lintasan batu terjal, palang kayu diatas tanah, hingga roda tractor yang berada tepat di tengah lintasan.
Dalam kecepatan itu, tak ayal, banyak rider yang kesulitan mengendalikan kuda besi miliknya. Akhirnya standing, terbalik dan jatuh.
Beberapa rider bahkan ada yang terjebak dalam obstacle roda tractor. Mereka tampak kesulitan melewati hambatan ini.
Mereka terjatuh, bangun lagi. Mencoba lagi dan jatuh lagi.
Seorang rider, Ruly, usai mengikuti balapan, mengungkapkan, lintasan pada balapan tril tua pinggiran sungai Opak ini terbilang sulit. Bahkan, diakuinya sangat sulit.
Ia mengaku terpaksa harus jatuh berkali-kali ketika harus melewati obstacle di setiap putaran.
"Sulit, lintasannya sangat sulit. Kesulitan terberat ketika melewati obstacle," tuturnya, Minggu (13/5/2018)
Selin kesulitan melewati obstacle, diakui Ruly, yang membuat dirinya harus jatuh bangun di lintasan karena kesulitan meredam emosi.
"Ketika melewati hambatan terus jatuh, kita coba lagi, dan jatuh lagi. Itu emosi. Jadi meredam emosi itu juga sulit," ungkapnya.
Diceritakan sebelumnya, Ketua pelaksana, Gidas, mengatakan, race trail tua ini merupakan satu dari serangkaian acara Aneka Ria Tril Tua #3.
Acara ini merupakan even tahunan untuk mempertemukan ratusan pecinta tril tua yang datang dari seantero pulau Jawa.
"Ada yang datang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY hingga Jawa Timur," ungkapnya.
Selain untuk menjalin keakraban bagi para pecinta trail tua, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangkitkan romantisme masyarakat akan kehadiran trail tua.
"Kita ingin menegaskan bahwa trail tua masih ada, dan tetap eksis untuk dipakai keseharian, balap motocross, hingga trabas," jelasnya. (*)
Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran Tinggi, DPRD Bantul Khawatir Terjadi Lonjakan COVID-19 |
![]() |
---|
Wisatawan Keluhkan Harga Makanan di Pantai Baru Tak Wajar, Begini Respon Pemkab Bantul |
![]() |
---|
Tak Mungkin Lakukan Skrining, Dinas Pariwisata Bantul Tekankan Prokes |
![]() |
---|
Oase di Tengah Pandemi Covid-19, Kemisdiki Dapat Pesanan 35 Ribu Labu Kayu Senilai Rp1,5 Miliar |
![]() |
---|
Cinta Segitiga Berujung Pembunuhan Suami Oleh Istri dan Selingkuhan, Korban Dihabisi di Ranjang |
![]() |
---|