Kerusuhan di Mako Brimob
Aneh, Ternyata Napi Teroris Sudah Punya Senjata dan Bom Sebelum Serang Petugas Rutan Mako Brimob
Senjata yang dimiliki Napi Teroris dan digunakan menyerang petugas di Rutan Mako Brimob ternyata milik napi yang telah disita
TRIBUNJOGJA.COM - Senjata-senjata yang dimiliki Napi Teroris dan digunakan untuk menyerang petugas di Rutan Mako Brimob ternyata milik napi yang telah disita sebelumnya.
Komandan Korps Brimob Inspektur Jenderal (Pol) Rudy Sufahriadi mengatakan, bahwa senjata yang digunakan napiter untuk melawan adalah senjata yang dirazia oleh polisi dari para napiter saat pemeriksaan sebelumnya.
“Jadi senjata hasil pemeriksaan napiter belum digudangkan, itu mereka rebut kembali untuk melawan polisi, termasuk bom-bom yang diledakkan tadi pagi,” ujarnya kepada awak media, Kamis (10/5/2018).
Rudy menceritakan bahwa pihak kepolisian sempat merobohkan tembok dengan cara diledakkan untuk mencegah napiter menggunakan bom-bom untuk melawan.
Rudy tidak menyebutkan berapa jumlah bom yang sempat berada di tangan para napiter.
“Jumlahnya banyak tapi saya belum bisa sebutkan, tapi sudah diledakkan semua tadi,” tegasnya.
Kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat berakhir pagi ini setelah 156 napiter menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
Kini mereka sudah diterbangkan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah untuk ditahan di sana.
“Semua tahanan menyerahkan diri dengan menggunakan ‘soft approach’. Mereka kini sudah diterbangkan ke Nusakambangan,” pungkasnya.
Dari foto yang diterima dari dokumentasi Humas Polri ditemukan senjata api berupa laras panjang dan laras pendek; senjata tajam pendek dan samurai yang digunakan oleh napiter untuk melakukan perlawanan kepada polisi.
Terlihat juga kardus-kardus yang diduga merupakan bom rakitan yang sempat jatuh ke tangan para napiter. (Rizal Bomantama/Tribunnews)