Kota Yogyakarta
Padat Karya Infrastruktur Selesaikan Talut Gajah Wong Sepanjang 28 Meter
Prosesi yang ditandai dengan pemotongan pita bunga tersebut dilanjutkan dengan peninjauan di lapangan.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meresmikan Padat Karya Infrastruktur di bantaran Sungai Gajahwong tepatnya di RW 06 Giwangan Umbulharjo, Selasa (24/4/2018).
Prosesi yang ditandai dengan pemotongan pita bunga tersebut dilanjutkan dengan peninjauan di lapangan.
Bentuk fisik berupa bangunan talut baru menghiasi sepanjang jalan.
Antara talut dan juga sungai terdapat jalan setapak yang nantinya bisa dilewati warga sekitar.
Tepat di bibir sungai tampak beberapa papan petunjuk, mulai dari lokasi kamar mandi dan toilet, dermaga, dan gapura yang eye catching untuk swafoto.
Ketua RW 6 Giwangan, Eko Budi Hariyanto menjelaskan bahwa warga sekitar telah membentuk Kelompok Sadar Wisata yang berencana akan mengembangkan wisata air di Sungai Gajahwong tersebut.
Baca: 14 Jabatan Fungsional yang Dilantik Heroe Poerwadi Sangat Dibutuhkan Pemkot Yogya
"Ini kan baru jadi, rencananya nanti kami ingin melibatkan Dinas Pariwisata untuk bisa memberikan masukan terkait nama (wisata) di sini," ujarnya.
Ia mencontohkan salah satu bentuk wisata sungai yang ditawarkan Pokdarwis tersebut adalah wisatawan bisa bermain air dengan menggunakan pelampung.
Bentuk wisata yang lain masih coba dihimpun melalui aspirasi yang muncul dari warganya.
Eko menuturkan, bahwa pembangunan infrastruktur tersebut melibatkan warga sekitar yang memiliki Kartu Menuju Sejahtera (KMS).
"Mandor dari kita. Kalau yang daftar sudah habis, kita libatkan warga sekitar yakni RW 9 atau Tegalgendu," ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa warga meminta agar talut dan jalan setapak yang ada ini ditambah sepanjang 30 meter dengan tinggi 3 meter.
Baca: Satgas TMMD Normalisasi Sungai Gajah Wong di Wilayah Pandeyan
"Ini karena informasi kemarin panjang tebing berkurang 200 meter akibat terkikis arus sungai. Kalau ditanani bambu juga masih terkikis," ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Lucy Irawati yang bertanggung jawab atas pengerjaan infrastruktur tersebut menuturkan bahwa dari pembangunan yang membutuhkan waktu selama 30 hari tersebut telah menghasilkan talud sepanjang 28 meter dengan tinggi 3 meter.
"Anggaran yang digunakan sebesar Rp 219 juta. Melibatkan 48 tenaga kerja padat karya oleh masyarakat. Harapannya untuk yang belum diselesaikan yakni 30 meter, bisa dianggarkan pada tahun depan," terangnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa perwujudan infrastruktur tersebut merupakan upaya bersama untuk menata kawasan sungai.
"Ini salah satu wujud Gandeng Gendong dalam bentuk padat karya.Masyarakat juga bersemangat untuk membangun tempat wisata di sini," ujarnya.
Heroe menuturkan, tujuan dari penataan tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarkat yang berada di bantaran sungai Gajahwong.
"Penataan dilakukan bersama-sama. Berhubung ini berada di kawasan perbatasan, maka harapannya DIY biaa mendorong yang ada di seberang sungai yakni Bantul untuk ikut penataan juga," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)