Viral Medsos

Pohon Tumbuh di Guiding Block Bagi Tunanetra, Warganet pun Menghujat dan Saling Berdebat

Foto tersebut dibagikan laman Facebook Kementrian Humor Indonesia, Jumat (20/4/2018).

Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
ist/facebook Kementrian Humor Indonesia
Pohon tumbuh di guiding block trotoar 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebuah foto yang menunjukkan deretan pohon, yang tumbuh di trotoar beredar viral baru-baru ini.

Bukan di trotoar biasa, tetapi pohon-pohon itu justru tumbuh besar di guiding block, yang merupakan penunjuk jalan bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.

Foto tersebut dibagikan laman Facebook Kementrian Humor Indonesia, Jumat (20/4/2018).

Lingkungan yang nampak di foto memang terlihat asri dan bebas dari sampah.

Hanya saja, pohon tersebut justru tumbuh di tempat yang kurang tepat.

"Jadi saudara kita yang tuna netra harus nabrak pohon dan tiang listrik tiap beberapa meter sekali.
Keras sekali kehidupan di negara kita tercinta ini," tulis Kementrian Humor.

Foto tersebut kemudian dibagikan ke berbagai grup Facebook dan telah dikomentari ratusan orang.

Beberapa orang menduga bila foto itu diambil di daerah Magelang.

Ada yang menyalahkan si penanamnya, tetapi tak sedikit pula yang meminta, agar tidak buru-buru menghujat foto ini.

Berikut komentar warganet.

Mahenk: "Mulai dari yang ngadain proyek, pemenang lelang, mandor, sampai tukang nggak ada yang paham gunanya, dikira cuma motif hiasan... Indonesia kekurangan insinyur."

Awan: "Bukan hanya itu, kadang trotoar juga dibuat warung tenda gtu,,, jadi para pejalan kaki atau penderita tuna netra musti masuk warung dlu baru ngelewatiin,,, hahaha."

Lisin: "Maaf. Tidak semua trotoar di Magelang seperti itu. Foto ini juga di Kota Magelang. Mungkin itu karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk dilewatkan di samping kanan maupun kiri pohon. Mudah-mudahan kedepan ada solusi yang lebih baik lagi."

Iwan: "Jangan hanya melihat dari satu sisi coba lihat sisi sebelahnya trotoarnya kosong dan sepertinya dapat digunakan oleh tunanetra."

Panut: "Trotoar sempit....salah.
Jln dipersempit buat jd trotoar....salah. Selokan diurug buat jd trotoar salah
Maha benar nitizen dg segala komenya."

Kirenius: "Jangan meremehkan tuna netra cuy mereka jalan menggunakan tongkat itu bahkan bisa merasakan ada batu kecil sekalipun. Sebuah anugerah yg gk dimiliki orang biasa." (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved