Kota Yogyakarta

Yogyakarta Laboratorium Inovasi, Ciptakan Puluhan Terobosan

Pada 2015, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia menunjuk Pemkot Yogyakarta sebagai Laboratorium Inovasi Daerah

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
ist
Logo Pemkot Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada 2015, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia menunjuk Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sebagai Laboratorium Inovasi Daerah.

Analis Kebijakan Madya Badan Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta, Heny Dian menjelaskan bahwa tiap-tiap OPD dituntut untuk melakukan inovasi.

Hasilnya ada puluhan inovasi yang tercipta, bahkan di antaranya sudah diganjar penghargaan di tingkat nasional dan direplikasi oleh daerah lain.

"Pada tahun 2015 telah terbit buku '20 Inovasi Administrasi Negara (Inagara) Laboratorium Inovasi Kota Yogyakarta'.  Buku tersebut mendokumentasikan 20 inovasi yang dianggap baik dalam pelaksanaan Laboratorium Inovasi yang didasarkan pada kebaharuan, kemanfaatan, keberlanjutan, dan replikasi," ungkapnya, Rabu (18/4/2018).

Baca: Buka KKO, Pemkot Yogya Sediakan Kuota 34 Siswa

Heny menjelaskan di antara inovasi tersebut antara lain adalah Kampung Tangguh Bencana, Eksistensi Pelayanan Dengan Standar Profesi Tertinggi Berbasis Keselamatan Pasien, Pelayanan Perizinan Usaha Secara Paralel, Rumah Terampil Keparakan, Kegiatan Belajar Siswa (KBS) Online, Taman Edukasi Keselamatan Lalu Lintas, dan Aplikasi Pengakses Informasi Pelelangan Berbasis Android.

Ia memberikan contoh terkait inisiasi Kampung Tangguh Bencana mengingat geografis Kota Yogyakarta berada di kawasan rawan bencana baik letusan gunung Merapi, gempa, banjir, dan sebagainya.

"Sasaran kegiatan ini sebagai Pelaku utama adalah masyarakat kampung dalam berbagai lapisan masyarakat. Pihak komunitas yang harus terlibat adalah pengurus kampung, RT, RW, ibu-ibu PKK, kelompok pemuda dan juga pelibatan kelompok rentan," terangnya.

Adapun gambaran umum terkait pelaksanaan Kampung Tangguh Bencana yakni Kampung dikatakan tangguh jika mampu melakukan penilaian terhadap risiko bencana yang ada di kampung tersebut dan melakukan perencanaan serta tindakan untuk mengurangi risiko bencana yang ada.

Selanjutnya, inovasi Pemkot Yogyakarta juga berhasil masuk dalam IGA (Innovation Goverment Awards) yang diselenggarakan Kementrian Dalam Negeri pada Tahun 2017.

Baca: Rektor UGM: Bangsa Maju Adalah Bangsa Yang Terus Berinovasi

"Bertahun-tahun telah diciptakan inovasi terobosan-terobosan dalam mengatasi permasalahan kota, seperti pendirian Dinas Perizinan pada tahun 2001 yang merupakan pengembangan dari konsep unit pelayanan terpadu satu atap (UPTSA) dimana tidak hanya sebagai loket pendaftaran tetapi sekaligus melayani proses perizinan. Ini juga mulai diterapkan di berbagai daerah," tuturnya.

Dalam IGA tersebut, lanjut Heny, pihaknya mengajukan delapan inovasi unggulan daerah. Inovasi tersebut meliputi KBS Online, 'Keluar Bersama' Kecamatan Danurejan, Public Safety Center (PSC) 119, Rumah Sehat Lansia, Penataan Penerangan Jalan Umum (PJU) Lingkungan, dan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK).

Heny memberikan contoh terkait inovasi 'Keluar Bersama' Kecamatan Danurejan. Pada tahun 2014, angka kepemilikan dokumen terkait kelahiran di Kecamatan Danurejan sangat rendah.

Kepemilikan Akta Kelahiran hanya sebesar 53 persen, sementara Kartu Identitas Anak (KIA) hanya sebesar 15,01 persen.

Baca: Cegah PTM, Pemkot Yogya Kenalkan Menu Non-Beras

"Saat itu, untuk mengurus berbagai dokumen kependudukan akibat lahirnya seorang bayi, harus mendaftar secara terpisah-pisah, seperti mendaftar akta kelahiran, KIA, perubahan Kartu Keluarga akibat penambahan anggota keluarga baru dan sebagainya," terangnya.

Hal tersebut yang kemudian membuat Kecamatan Danurejan menggagas sebuah inovasi untuk dapat membantu masyarakat dalam memenuhi dokumen terkait kelahiran anak melalui layanan one stop service pengurusan dokumen anak.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana menjelaskan bahwa KBS Online sebenarnya KBS Online merupakan inovasi sejak Tahun 2007, namun diajukan dalam lomba inovasi di Tahun 2015.

"Dari inovasi tersebut Wali Kota Yogyakarta mendapatkan Anugerah Ki Hadjar Dewantara dari Mendikbud RI," ucapnya.

Edy mengaku bahwa hingga saat ini KBS Online terus dikembangkan dan terus dibenahi supaya lebih menarik dan pengguna layanan tersebut semakin mendapatkan kemudahan.

KBS online dimaksudkan untuk memberikan ruang konsultasi bagi siswa sekolah baik dari tingkat SD hingga SMA. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan Kota Yogyakarta yang lebih baik.

Baca: Tambah Jam Operasional, Pemkot Tidak Ingin Wisatawan Kecele Saat ke Beringharjo

Sementara itu, untuk inovasi yang terbaru adalah memperpanjang jam buka pasar tradisional hingga malam hari, yang diujicobakan pada Pasar Beringharjo sejak 11 April 2018 lalu.

Inovasi tersebut digagas oleh UPT Pusat Bisnis.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi terkait perpanjangan jam operasional pasar mengatakan bahwa ipaya pemerintah untuk menghidupkan Pasar Beringharjo hingga malam hari dikarenakan laporan yang menyebutkan bahwa kebanyakan wisatawan yang datang di Yogya pada sore hingga malam hari sehingga tidak memiliki kesempatan untuk berbelanja oleh-oleh.

"Ada yang mau belanja fashion di Beringharjo, ternyata sudah tutup," tandasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang menjelaskan bahwa pihaknya memiliki mimpi untuk menghidupkan pasar tradisional di Kota Yogyakarta selama 24 jam.

"Kita lihat tuntutan zaman. Di mana Kota Yogyakarta pertumbuhan ekonominya tinggi, kunjungan wisata meningkat, lebih-lebih menyongsong bandara baru, warga luar Yogya akan meningkat. Kita menangkap peluang tersebut. Makanya kita akan dorong Pasar Beringharjo," ujarnya.

Ia menuturkan, hasil evaluasi untuk Pasar Beringharjo yang menambah jam operasionalnya hingga pukul 21.00 mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.

Baca: Tambah Jam Operasional, Pemkot Tidak Ingin Wisatawan Kecele Saat ke Beringharjo

"Bicara evaluasi kita ada dua, yakni pedagang dan pengunjung. Launching kemarin hari Rabu. Jumlah pengunjung Jumat 13 April sebanyak 2.535 pengunjung dari 17.00-21.00 saja. Sabtu 14 April ada 4.843 pengunjung sementara Minggu 15 April 2.819 orang," bebernya.

Sementara itu untuk pedagang, saat launching terdapat 514 pedagang, Jumat 435 pedagang, Sabtu 554 pedagang, dan Senin 343 pedagang yang buka.

"Grafiknya masih naik turun karena masih adaptasi. Tapi ini luar biasa dalam waktu 4 jam ribuan pengunjung datang ke Beringharjo," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved