Komunitas Hunting Pasar: Santap Pagi Sambil Belajar Fotografi dan Videografi

Jalan-jalan ke pasar, sambil mencari santapan pagi dapat menjadi pilihan. Bagaimana jika ditambah dengan hunting foto?

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
Dok Hunting Pasar
Komunitas Hunting Pasar sedang beraksi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Apa hal yang biasa orang lakukan pada akhir pekan di pagi? Olahraga? Tentu sudah biasa.

Jalan-jalan ke pasar, sambil mencari santapan pagi dapat menjadi pilihan. Bagaimana jika ditambah dengan hunting foto?

Itulah yang dilakukan oleh komunitas Hunting Pasar.

Menyambangi pasar-pasar di seputaran DIY tiap akhir pekan telah dilakukan komunitas ini selama 12 pekan terakhir.

"Di pasar karena scene-nya ganti terus. Jadi melatih kepekaan terhadap objek," jelas Bagoes Kresnawan (30) kepada Tribun Jogja saat tengah mengunjungi Pasar Kolombo, Sabtu (7/4/2018) pagi.

Baca: Mulai 13 April, Pedagang Beras di Pasar Tradisional Harus Sediakan Kualitas Medium

Pria yang akrab disapa Bagoes ini mencetuskan komunitas Hunting Pasar bersama istrinya, Astri Wulandari (27).

"Di pasar kan juga banyak jajanan. Bisa sambil belanja, melestarikan apa yang ada di pasar, khususnya pasar tradisional," papar Bagoes.

Komunitas Hunting Pasar sedang beraksi
Komunitas Hunting Pasar sedang beraksi (Dok Hunting Pasar)

Pagi itu ada sekitar 30 orang yang berpencar mengabadikan objek menggunakan lensa kamera di area Pasar Kolombo, Jalan Kaliurang.

"Bebas, mau pakai kamera apa saja boleh. Tidak harus pakai mirrorless atau DSLR. Mau pakai analog boleh, kamera HP pun silakan," ujar Bagoes sambil sesekali membidik berbagai aktivitas yang ada di pasar.

Penjual sayur, penjual bunga, kuli angkut, hingga penjual perkakas rumah tangga dapat menjadi satu cerita melalui lensa kamera mereka.

"Kebetulan tema hari ini story. Teman-teman latihan bikin caption untuk foto hasil karya mereka," kata pria asal Kotagede ini.

Baca: Bulan Ini, Pasar Beringharjo Akan Diuji Coba Buka Hingga Malam Hari

Selain foto, para partisipan Hunting Pasar memang dilatih untuk menceritakan foto mereka melalui caption.

Komunitas Hunting Pasar
Komunitas Hunting Pasar (Dok Hunting Pasar)

"Supaya ada ceritanya, kami harus ngobrol misal dengan pedagang. Tanya apapun yang ingin disampaikan dalam caption foto," tuturnya.

"Di pasar kita bisa melatih interaksi terhadap subjek yang kita foto," sambungnya.

Tak hanya foto saja, bagi yang hobi atau ingin belajar videografi pun dipersilakan bergabung di komunitas ini.

Baik foto maupun video hasil karya para anggota, diwadahi dalam website www.huntingpasar.com dan Instagram @huntingpasar.id.(amg)

Sharing dan Materi

Usai berburu foto dan video, para anggota pun bergegas menuju satu tempat yang telah ditentukan untuk sharing session.

Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Hunting Pasar pun menghadirkan praktisi fotografi atau videografi untuk memberikan materi.

"Kemarin sempat ada sharing dengan fotografer dokumenter. Kami sharing, belajar hal-hal basic, karena pada dasarnya rata-rata dari kami masih belajar," kata Bagoes.

"Supaya tahu koridornya dulu, prinsip-prinsip dasarnya harus tahu dulu," sambungnya.

Ada hal lain yang didapat dari kegiatan Hunting Pasar ini.

"Tidak hanya belajar fotografi dan videografi, kami juga belajar tentang ilmu manusia. Bagaimana memanusiakan manusia," ucap Bagoes.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved