Pop-up Book Ajak Anak Merawat Buku
pop-up book ini merupakan buku yang interaktif karena terdapat objek yang bisa bergerak atau digerakkan.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Membuka halaman demi halaman sebuah buku, tak hanya tulisan yang terdapat di dalamnya.
Gurita, penyu, kerang, hingga ikan pari ikut menyembul keluar dari kedua sisi halaman yang terbuka.
Tentu bukan gurita atau penyu sungguhan.
Berbagai macam bentuk tersebut terbuat dari kertas yang dibuat sedemikian rupa dalam sebuah pop-up book.
Ya, pop-up book ini merupakan buku yang interaktif karena terdapat objek yang bisa bergerak atau digerakkan.
"Pop up itu sesuatu yang naik ke atas, sederhananya begitu. Tapi core-nya adalah moveable book," kata kreator pop-up book, Hafez Achda.
Pria yang akrab disapa Hafez ini pun telah menghasilkan 15 pop-up book kreasinya.
Berbagai macam tema sebut saja tema hewan laut hingga rumah adat di Indonesia telah ia wujudkan dalam pop-up book.
Menurut Hafez, pop-up book ini merupakan sarana untuk mengajarkan anak merawat buku.
Memang, kerumitan objek yang ada dalam pop-up book tak jarang membuat orang begitu berhati-hati membukanya.
"Saya pernah membaca, kenapa tercipta pop-up book? Itu untuk pembelajaran anak-anak untuk merawat buku," ujar Hafez yang sudah bergelut dengan pop-up book sejak 2004 silam ini.
"Bicara mindset orang, pasti ini akan cepat rusak. Apalagi kalau anak sudah gemas lalu diremet-remet," sambung Hafez sembari menunjukkan sebuah pop-up book bertema laut.
Namun menurutnya, anak-anak tidaklah merusak, mereka hanya ingin tahu soal objek yang ada di pop-up book.
"Itu bukan merusak, anak-anak hanya ingin tau saja. Pendampingan orangtua diperlukan juga supaya bisa menjelaskan pada si anak," kata Hafez. (tribunjogja)