Pascapenyerangan, Umat Gereja St.Lidwina Bedog Tidak Khawatir Lagi

Pascapenyerangan, umat Gereja St. Lidwina Bedog tidak khawatir lagi dalam melaksanakan ibadah.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Prosesi mencium salib oleh umat di Gereja St. Lidwina Bedog, Sleman pada peringatan Jumat Agung Jumat (30/03/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM - Sekitar seribu umat mengikuti Ibadat Jumat Agung di Gereja St. Lidwina, Bedog, Sleman pada Jumat sore (30/03/2018).

Misa Jumat Agung dipimpin oleh Pastor Yohanes Dwi Harsanto Pr.

Meski peristiwa penyerangan terjadi belum cukup lama, umat merasa tidak khawatir sama sekali dengan keamanan di Gereja St. Lidwina ini.

"Saya berpikir positif-positif saja. Justru setelah peristiwa kan semua pihak membaur tanpa memandang asal-usul," ujar seorang umat.

Baca: Teatrikal Penyaliban Yesus Bikin Umat Gereja Salib Suci Gunung Sempu Menangis

Ibu rumah tangga yang tidak ingin disebutkan namanya ini pun berharap agar Paskah kali ini membuat umat mampu berbuat cinta kasih tanpa banyak halangan.

Pasalnya, ia melihat saat ini orang berbuat baik karena ingin mendapatkan balasan.

"Kita harus berbuat baik di mana saja dan kepada siapa saja," jelas warga Bedog itu.

Vira (24) yang juga merupakan warga Bedog juga melihat banyak hal positif yang didapat setelah penyerangan tersebut.

Ia mengaku lebih bersemangat untuk beribadat ke Gereja.

"Kita ingin menunjukkan bahwa Gereja itu terbuka untuk semua kalangan, bahkan yang berbeda agama sekalipun," ujar mahasiswi ini.

Senada dengan umat lain, Vira pun berharap dengan peringatan wafatnya Isa Al-Masih ini bisa membuat dirinya mampu lebih banyak berbuat baik.

"Menolong orang lain itu tidak ada batasannya," tegas Vira. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved