Belajar dari Tebing Alam, Pemuda Asal Silawesi Tengah Ini Menjelma Jadi Atlet Panjat Tebing
Ia sadar bukan pemanjat alami sehingga harus membentuk bakatnya sendiri.
Penulis: ang | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dididik alam, mungkin itu kata yang pas untuk disematkan kepada Aspar Jaelolo.
Sebagai atlet panjat tebing yang sudah sering ditunjuk sebagai perwakilan di ajang kompetisi internasional, Aspar justru memulai latihannya bukan di papan panjat.
Ia justru berasal dari pemanjat yang ditempa tebing-tebing alami di tempatnya berasal, Sulawesi Tengah.
Aspar bahkan sempat kaget saat pertama kali ikut bertanding dalam kompetisi panjat tebing tingkat mahasiswa.
Ia merasa asing ketika bermain di nomor lead di medan papan panjat dengan poin-poin yang tertata rapi.
Tak terbiasa dengan papan panjat pun akhirnya membuatnya gagal di perlombaan perdananya.
Tak mau patah arang, ia pun mulai mencari tempat berlatih yang standar.
Tekadnya satu, ingin berprestasi di olahraga ekstrim ini.
“Kenalnya panjat tebing saat masih kuliah dan ikut kegiatan mapala (Mahasiswa Pecinta Alam), tapi belum mengarah ke prestasi dan baru sekedar hobi. Ikut kompetisi pun tidak punya gambaran karena papan panjat yang tersedia di kampus ya asal buat dan tidak standar,” ungkapnya mengenang.
Aspar termasuk atlet yang harus bekerja keras untuk meraih prestasi.
Ia sadar bukan pemanjat alami sehingga harus membentuk bakatnya sendiri.
“modalnya dari ikut kompetisi ke kompetisi, dari situ banyak belajar dan semakin terasah. Sejak 2013 sudah mulai fokus panjat tebing untuk kompetisi, sebelumnya hanya hobi saja. Tapi ternyata banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan di bidang ini,” ujarnya. (*)