Lindungi Karya Cipta Intelektual, Bekraf Ajak Kampus Kerja Sama dengan PRCI
Lindungi Karya Cipta Intelektual, Bekraf ajak kampus kerja sama dengan PRCI
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Perkumpulan Reproduksi Cipta Indonesia (PRCI) menyelenggarakan seminar sosialisasi Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) literasi di Hotel Tentrem pada Selasa (27/3/2018).
Seminar ini bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya menghargai dan melindungi karya cipta intelektual sebagai penunjang masa depan.
Seminar ini membahas mengenai beberapa hal, yakni pemahaman akan keberadaan LMK Bidang Literasi, sistem royalti terkait buku dan penerbitan serta pentingnya mendorong karya penciptaan intelektual bagi kemajuan bangsa.
Baca: Johanes Eka Priyatma Terpilih Kembali Menjadi Rektor Universitas Sanata Dharma
Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Regulasi Bekraf, Ari Juliano Gema menuturkan upaya yang tengah dilakukan Bekraf yakni bekerja sama dengan kampus-kampus yang memiliki perpustakaan besar supaya perpustakaan mendapatkan lisensi dari PRCI, yang mana anggotanya adalah penerbit dan penulis buku.
"Tinggal bagaimana kampus-kampus yang kita undang sekarang ini mau bekerja sama setelah disampaikan skema kerja samanya pembayarannya segala macam tergantung bagaimana pihak-pihak PRCI akan approach bernegosiasi dengan kampus," kata Ari.
Ia melanjutkan, kalau kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik maka dosen juga akan sejahtera, karena banyak juga dosen yang merupakan seorang penulis buku.
"Kalau di Medan kemarin saya dengar dua universitas sudah bersedia untuk bekerjasama. Kita harapkan universitas besar lainnya di Indonesia juga mau bekerja sama," lanjutnya.
Pihaknya berharap, banyak kampus yang dalat bergabung dengan PRCI, sehingga royalti yang dibagikan kepada penulis dan penerbit semakin besar.
Ia melanjutkan, setidaknya setiap propinsi ada dua universitas besar yang diminta untuk bergabung yakni satu universitas swasta satu universitas negeri.
"Itu menurut kami udah cukup lumayan. Karena dengan itu membantu sosialaisasi juga nanti mereka akan jadi hak untuk kampus-kampus sekitarnya. Target kita ke kota-kota propinsi dulu, nanti kalo ada budget kita jalan ke wilayah timur," imbuhnya. (tribunjogja)