Inilah 5 Rangkaian Acara yang Dilakukan Saat Merayakan Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi adalah Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Penulis: Hanin Fitria | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi 2018 pada Sabtu (17/3/2018) hari ini.
Nyepi berasal dari kata sepi yang artinya sunyi, senyap, lenggang, tidak ada kegiatan.
Hari Raya Nyepi adalah Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi (tiap 1 januari), Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi dan melaksanakan catur brata penyepian.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi Wasa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).
Dalam merayakannya, umat Hindu akan melakukan serangkaian kegiatan baik sebelum, saat Hari Raya Nyepi tiba maupun setelahnya.
DIlansir dari Balipedia, berikut lima rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Raya Nyepi :
1. Upacara melasti, mekiyis dan melis
Intinya adalah penyucian bhuana alit (diri kita masing-masing) dan bhuana Agung atau alam semesta ini.
Dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan dan segara.
Tapi yang paling banyak dilakukan adalah di segara karena sekalian untuk nunas tirtha amerta (tirta yang memberi kehidupan) ngamet sarining amerta ring telenging segara.
Dalam Rg Weda II. 35.3 dinyatakan Apam napatam paritasthur apah (Air yang murni baik dan mata air maupun dan laut, mempunyai kekuatan yang menyucikan).
2. Menghaturkan bhakti/pemujaan
Di Balai Agung atau Pura Desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis.
3. Tawur Agung/mecaru