Puluhan Tahun Menunggu, Warga Temuireng Baru Nikmati Air Bersih dari Pemerintah
Pemerintah juga membangun Sistem Pompa Air Tenaga Surya (SPATS) untuk memberi solusi atas masalah daya untuk mengangkat air.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) untuk warga Dusun Temuireng, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, akhirnya dapat terwujud pada Kamis (1/2/2018).
Sistem air untuk warga tersebut akhirnya dapat dipergunakan setelah 10 tahun tower air yang telah dibangun tak dapat dipergunakan karena nihilnya sumber air.
Pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akhirnya dapat mencarikan solusi atas permasalahan air yang masih dialami oleh warga Dusun Temuireng saat kemarau melanda.
Pemerintah juga membangun Sistem Pompa Air Tenaga Surya (SPATS) untuk memberi solusi atas masalah daya untuk mengangkat air.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, turut dalam peresmian, mengatakan, kurang lebih 10 tahun, tower air telah dibangun, tetapi tidak dapat dimanfaatkan karena sumber air yang tidak ada.
SPAM dan SPATS yang dibangun ini menjadi solusi atas permasalahan tersebut.
"Pembangunan SPAM dan SPATS ini menjadi solusi sulitnya air di wilayah Temuireng ini. Beberapa tahun lalu Sultan HB X menyampaikan masalah ini kepada saya, akhirnya dapat kita carikan solusinya," tutur Nasir, Kamis (1/2/2018) di sela-sela acara peresmian.
Nasir pun meminta kepada masyarakat untuk merawat SPAM dan SPATS yang telah dibangun tersebut.
Sistem air tersebut diharapkan dapat mencukupi kebutuhan warga Padukuhan Temuireng dan wilayah di sekitarnya.
Sumber air ini diharapkannya dapat menunjang sektor pertanian, peternakan, perikanan warga sehingga taraf hidup masyarakat semakin meningkat "Kami harapkan warga dapat merawatnya sehingga tidak rusak dan dapat dimanfaatkan terus," ujarnya.
SPAM yang dibangun ini diperkirakan dapat menghasilkan 80 meter kubik air per hari.
Jumlah tersebut diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan air untuk kurang lebih 321 KK di Padukuhan Temuireng, dan sekitarnya.
SPATS dibangun menggunakan panel surya untuk memasok daya dalam mengangkat air.
Sistem ini juga ramah lingkungan.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kemenristekdikti untuk mengurangi permasalahan air bersih di Kabupaten Gunungkidul.