Musim Libur Akhir Tahun, Omzet Jip Wisata Lereng Merapi Meningkat Hingga 30 Persen
Wisata Merapi Lava Tour masih tetap menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dari berbagai daerah
Penulis: app | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Liburan akhir tahun membawa berkah tersendiri bagi penyedia jasa jip Merapi Lava Tour yang berada di kaki Gunung Merapi.
Tampaknya, wisata Merapi Lava Tour masih tetap menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara.
Membludaknya wisatawan tersebut membuat pendapatan penyedia jasa jip semakin tinggi. Bahkan, beberapa wisatawan terpaksa harus gigit jari akibat armada yang telah penuh.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dardiri, Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Sisi Barat kepada Tribun Jogja, Rabu (27/12/2017).
Dardiri menjelaskan dari 800 jip yang tergabung dalam AJWLM rata-rata per hari empat kali narik. Padahal di hari biasa rata-rata jip hanya narik satu kali.
"Dibanding libur Lebaran lebih tinggi liburan Desemberan. Per jip ya bisa naik (pendapatannya) hingga 30 persen dibanding hari biasa," terangnya.
Lanjut Dardiri hal tersebut juga berpengaruh kepada harga sewa jip yang naik Rp50 ribu.
Dahulu yang sekali putar Rp300 ribu kini naik menjadi Rp350 ribu tergantung jarak dan lokasi yang dituju yaitu rute short, medium, dan long.
"Penigkatanya harga yang short dulu Rp300 ribu sekarang sampai Rp350 ribu. Yang sampai rumahnya mbah Marijan itu Rp500," timpalnya.
Dardiri menerangkan kenaikan harga tersebut hanya akan berlangsung hingga 5 Januari mendatang. Kemudia tarif akan kembali normal seperti biasa.
Membludaknya wisatawan juga membuat wisatawan harus bersabar antre untuk menikmati Merapi Lava Tour. "Mau nggak mau wisatawan harus menunggu karena durasii keliling 90 menit. Tapi praktiknya kadang lebih lama," tuturnya.
"Pengunjung naik mulai dari tanggal 23 Desember. Tapi puncaknya 25 dan 26 kemarin. Sampai wisatawan tidak kebagian armada," pungkasnya.
Senada, Kisman salah seorang pelaku usaha jip Merapi Lava Tour juga mengamini hal tersebut. Omsetnya naik 30-35 persen.
"Naik 30-35 persen, tapi berapanya (untung secara rinci) masing-masing jip berbeda tergantung jarak," pungkasnya. (*)