Inilah Makna Filosofis di Balik Sebilah Pedang
Melalui pameran ini masyarakat dapat berbagi pengalaman, pemahaman dan pembelajaran mengenai pedang
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jogjakarta Sword Exhibition 2017 menggelar Pameran Pedang dan Antik di Benteng Vredeburg, Senin (25/12/2017).
Ide pameran ini berawal dari keprihatinan atas pemahaman yang salah perihal pedang Jepang.
Melihat hal tersebut, Sony Handoko selaku ketua panitia kemudian menggelar Pameran Pedang dan Antik ini.
Dirinya berharap, melalui pameran ini masyarakat dapat berbagi pengalaman, pemahaman dan pembelajaran mengenai pedang.
"Harapannya masyarakat lebih mengenal budaya, sejarah serta memahami pedang dengan pendekatan ilmiah yang jauh dari mitos," paparnya kepada tribunjogja.com
Melalui pendekatan sejarah dan budaya, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pembelajaran positif tentang kejujuran, ketabahan, kerendahan hati, kesederhanaan dan menjadikan kebenaran sebagai pilihan hidup.
Pilihan pedang sebagai simbol sesungguhnya adalah pilihan tematik sebagai awal kebangkitan dukungan atas imbauan pemerintah mengenai revolusi mental.
"Kami memilih ini sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Pedang sebagai simbol, pedang tidak harus hadir sebagai fisik pedang," ungkapnya.
Sebagai makna filosofi, pedang tidak menjadi sebuah ancaman untuk orang lain.
Namun pedang sebagai pengayom dan pelindung, sebagai wajah dari keadilan, makna dari kebranian, perjuangan, ketabahan, disiplin dan kepatuhan terhadap etika, aturan dan norma hukum yang berlaku.
Mengambil makna filosofis sejarah para ksatria di Eropa, para mujahid di Jazirah Arab, para samurai di Jepang, para pendekar di Cina, para prajurit Bhayangkara dan para senopati yang selalu dilambangkan dengan pedang dan secara fisik membawa pedang.
"Tidak ada kebengisan, kebrutalan, bahkan menyengsarakan rakyat apabila semua filosofi sebagai pemilih kebijaksanaan pedang dipatuhi," tutur Sony Handoko.
Sampai saat ini, tradisi di militer pun selalu ditandai dengan pedang.
Mulai dari Pendidikan Perwira di Akademi Militer, Upacara Perwira dan saat purna tugas para perwira selalu ditandai dengan makna simbolik pedang. (*)