Suharsono Himbau Warga Bantul Tidak Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Suharsono menghimbau kepada warga Bantul untuk tidak menyalakan kembang api saat momen pergantian tahun pada Minggu (31/12/2017) malam.

Ini karena Bantul belum lama ini dirundung duka akibat bencana banjir dan tanah longsor.

"Sebenarnya itu ide dari istri saya, karena belum lama ini Bantul dilanda bencana banjir yang dampaknya cukup besar, jadi lebih ke upaya empati kepada beberapa warga yang saat ini mungkin masih dalam keadaan prihatin paca bencana banjir lalu," kata Suharsoko, Jumat (22/12/2017).

Suharsono tidak menyangkal bahwa menyalakan kembang api sudah jadi ritual wajib ketika momen pergantian tahun tiba.

Ia sendiri, termasuk orang yang menyukai kembang api.

Nyaris tiap tahun, ia dan keluarga selalu menyalakan kembang api di rumah ketika momen malam tahun baru.

Tapi kali ini Suharsono seperti dibuat menoleh ke belakang, bahwa beberapa warga Bantul sebenarnya masih dalam tahap pemulihan pasca banjir.

Karena tak sedikit yang rumahnya rusak dan harta benda hanyut terbawa arus air banjir.

Belum lagi yang anggota keluarga meninggal.

"Kurang nyaman kalau kita ramai-ramai merayakan tahun baru tapi ada saudara kita yang masih berduka, tapi saya tidak bisa begitu saja memaksa warga Bantul menyalakan kembang api, toh ini sudah jadi tradisi yang sudah umum dilakukan, jadi ini sifatnya himbauan saja," kata Suharsono.

Terkait tahap pemulihan pasca banjir, Suharsono sudah menandatangani beberapa surat permintaan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul yang ditujukan ke instansi terkait. Jumlahnya ia tak tahu pasti, namun berharap bantuan segera turun. (*)