10 Ribu Pria di Sleman Ber-KB, DP3AP2KB Terus Dorong Pria Turut Berkontribusi terhadap KB

Kecamatan Gamping menjadi penyumbang angka terbanyak pria ber-KB yaitu mencapai 1.232 pria.

Penulis: app | Editor: Gaya Lufityanti
zoom-inlihat foto 10 Ribu Pria di Sleman Ber-KB, DP3AP2KB Terus Dorong Pria Turut Berkontribusi terhadap KB
Net
Ilustrasi Vasektomi

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dari tahun ke tahun, jumlah pria ber-KB di Sleman terus mengalami peningkatan.

Tidak hanya ber-KB dengan metode kondom tapi juga beberapa telah menjalani metode operasi pria (MOP) atau jamak disebut vasektomi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Mafilindati Nuraini kepada Tribunjogja.com menjelaskan, antusias masyarakat terhadap KB pria didukung dengan adanya paguyuban KB pria, kelompok motivator KB, Forum Antar Umat Beragama Peduli Kependudukan dan KB, dan lintas sektor lain.

"Kelompok KB pria ada pertemuan rutin, tidak sebanyak KB wanita. Tapi mana kala istri sudah tidak mungkin ber-KB seperti kontraindikasi jalan terakhirnya MOP," jelasnya, baru-baru ini.

"(KB pria) belum ada 10 persen (dari) keseluruhan (peserta KB). Dominasi masih pada perempuan. Kita mendorong para pria ikut kontribusi terhadap KB, KB jangan hanya dibebankan pada perempuan," tuturnya.

Sementara itu, Siti Hendratiningsih Kabid Pengendalian Penduduk dan KB DP3AP2KB Kabupaten Sleman menjelaskan jumlah total pria ber-KB di Sleman sejauh ini mencapai 10.518 atau hanya 9,98% dari total jumlah KB aktif yang mencapai 105.443.

Dari total jumlah tersebut, baru 691 pria yang menggunakan metode MOP atau vasektomi.

Secara jumlah, Kecamatan Gamping menjadi penyumbang angka terbanyak pria ber-KB yaitu mencapai 1.232 pria.

Sementara Kecamatan Cangkringan hanya 140 saja pria yang ber-KB.

Terkendala Jaminan Kesehatan

Mafilindati pun menjelaskan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS, KB pria sedikit mengalami probematika.

"Jadi pembiayaan di rumah satik tipe c dan pihak rumah sakit merasa kurang proporsipnal, kami berusaha advokasi ke BKKBN pusat untuk JKN pembiayaan lebih proporsional," terangnya.

"Tetapi untungnya untuk masalah KB MOP di RS Sardjito walaupun tidak dengan pembiayaan BPJS tetap bisa mengirim karena menjadi tempat mendidik para spesialis. Secara periodik bisa mengirim asektor MOP, itu setiap hari dengan perjanjian," terangnya.

Selain RS Sardjito, RS UGM di Gamping juga bisa melakukan KB MOP meski tanpa JKN. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved