Banjir dan Longsor DIY
Rawan Longsor, Pemkab Sleman Akan Relokasi 10 KK di Sengir Sumberharjo
Pemkab Sleman telah mempersiapkan sistem relokasi dengan tanah kas desa dan batuan setiap rumah Rp 30 juta.
Penulis: app | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sleman) akan merelokasi 10 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Sengir, Sumberharjo, Prambanan, Sleman.
Diketahui, ke-10 KK tersebut berada dilokasi yang sangat rawan longsor.
"Nanti di musyawarahkan dengan kepala desa. Sumberharjo punya lahan kas desa banyak sekali untuk merelokasi 10 KK nggak sulit, yang penting masyarakat mau," jelas Sri Purnomo, Kamis (30/11/2017) lalu.
Sri Purnomo pun menjelaskan bahwa masyarakat yang berada di wilayah tersebut sudah menyatakan kesediaannya untuk direlokasi.
"Di Sengir menyatakan diri siap direlokasi ada 10 KK yang dulu tepatnya ketika ada bencana gempa bumi 2006 itu di atasnya Rumah Dome ada yang ambles turun. Itu di atasnya ada tiga rumah dan diatasnya lagi ada rumah yang kandangnya kena longsoran dan sapinya mati kemarin," terangnya.
Lanjutnya, kepala desa dan relawan juga telah menyatakan daerah tersebut rawan longsor karena telah terlihat retakan sepanjang dua meter.
"Sementara mereka harus mengungsi di tetangga yang aman," tuturnya.
Sri Purnomo menyatakan pihaknya telah mempersiapkan sistem relokasi dengan tanah kas desa dan batuan setiap rumah Rp 30 juta.
"Kita sudah terbiasa dengan sistem relokasi, nanti tanahnya menggunakan tanah desa dan pembangunan perumah 30 juta sudah ada mekanisme itu," bebernya.
"Sudah disampaikan (relokasi) ke Gubernur," timpalnya.
Bupati pun mengimbau kepada warga masyarakat yang berada di lereng atas prambanan agar tetap berhati-hati.
Terlebih karakter rumah di lokasi tersebut berada di dekat bukit dan tebing yang jika diterpa hujan intensitas tinggi tanahnya jenuh dan bisa longsor. (*)