Banjir dan Longsor DIY

Banjir di Kulonprogo Menyurut, Pengungsi Mulai Pulang ke Rumah

Mulai surutnya banjir itu mendorong sebagian warga untuk kembali ke rumah.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Suasana pengungsian korban banjir di Panjatan dan Galur. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Banjir yang menggenang wilayah Kecamatan Panjatan dan Galur cenderung surut hingga Jumat (1/12/2017).

Sebagian pengungsi memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Jumlah pengungsi korban banjir di Panjatan setidaknya mencapai lebih dari 400 warga dari Pedukuhan I dan II Desa Krembangan serta Pedukuhan IX dan X Desa Cerme.

Para pengungsi itu sempat diungsikan ke pendopo kantor kecamatan namun kemudian dipindahkan ke Balai Desa Panjatan, Puskesmas, dan gedung UPTD PAUD Dikdas.

Hal itu lantaran kantor kecamatan Panjatan belakangan juga kebanjiran setinggi 20 cm.

"Kondisi banjir mulai surut. Namun, di Krembangan ketinggian air di jalan masih sekitar 50-70 centimeter dan beberapa rumah amsih tergenang," kata Camat Panjatan, Sudarmanto, Jumat (1/12/2017).

Mulai surutnya banjir itu mendorong sebagian warga untuk kembali ke rumah.

Terutama warga dari Pedukuhan IX dan X Desa Cerme.

Baca: BMKG : Puncak Musim Hujan di Pulau Jawa Antara Pertengahan Desember - Januari

Adapun jumlah warga yang masih bertahan di pengungsian disebutkan Sudarmanto saat ini sekitar 301 warga.

Untuk menangani pengungsi, pihaknya berupaya memberikan pelayanan seoptimal mungkin.

Di antaranya layanan dasar seperti makanan, kesehatan, dan tempat pengungsian.

"Dapur umum melayani pengungsi pada siang dan malam," kata dia.

Sementara itu, di Balai Desa Tirtorahayu, Kecamatan Galur, terdapat sekitar 120 warga yang mengungsi karena pemukimannya terendam banjir.

Mereka berasal dari Pedukuhan Patuk 11,12 dan 13 yang rumahnya digenangi air setinggi satu meter dalam rumah.

"Semoga segera surut dan tidak turun hujan lagi sehingga warga bisa segera kembali ke rumahnya," jelas Sekretaris Desa Tritorahayu, Rico Candra Aditya.

Ia menyebut, kebutuhan logistik konsumsi saat ini masih mencukupi.

Namun, para pegungsi membutuhkan lebih banyak selimut mengingat banyak di antara mereka yang tergolong lanjut usia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved