Dewan Minta Pemkot Magelang Tahan Alih Fungsi Lahan

Lahan pertanian dan perkebunan di Kota Magelang saat ini terus menyusut, berganti dengan permukiman, gedung dan juga ruko

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri K
Petani tengah membajak sawah di lahan pertanian di sekitar Pemkot Magelang, Magelang Selatan, Selasa (28/11/2017). Lahan pertanian di Kota Magelang semakin menyusut akibat laju alih fungsi lahan yang tak terbendung. Pemkot Magelang pun berupaya melindungi lahan pertanian yang tersisa. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kalangan DPRD Kota Magelang meminta Pemkot Magelang melakukan upaya untuk menahan laju alih fungsi lahan yang mengakibatkan semakin berkurangnya lahan di Kota Magelang utamanya lahan pertanian.

Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang, Waluyo, membenarkan, jika lahan pertanian dan perkebunan di Kota Magelang saat ini terus menyusut, berganti dengan permukiman, gedung dan juga ruko.

"Saat ini lahan pertanian maupun perkebunan terus menyusut, dikarenakan faktor pengembangan untuk pembangunan rumah, perkantoran maupun ruko," ujar Waluyo, Selasa (28/11/2017).

Waluyo mengatakan, setiap tahun lahan pertanian di Kota Magelang berkurang sampai 2 hektare lebih.

Kendati bukan daerah penghasil pertanian namun lahan tersebut perlu dipertahankan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Baca: Luas Lahan Pertanian Kota Magelang Terus Menyusut

"Oleh karena itu perlu dipertahankan untuk kelestarian lingkungan, karena juga menyangkut ruang terbuka hijau di Kota Magelang," ujarnya.

Dikatakannya, sejumlah wilayah di Kota Magelang sendiri sudah diarahkan sebagi kampung wisata guna mendukung sentra pariwisata.

Seperti Kampung Tidar Campang ditunjuk sebagai kampung wisata, menurut Waluyo, perlu juga dikembangkan tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.

“Di kampung Tidar Campur dikembangkan aloevera atau lidah buaya yang bisa digunakan untuk minuman maupun bahan obat. Nah wilayah lain bisa juga dikembangkan untuk sentra tanaman lain,” kata Waluyo.

Waluyo juga meminta, masyarakat bisa secara mandiri memanfaatkan lahan pekarangan di sekitarnya untuk menanam berbagai macam tanaman yang bernilai ekonomis.

“Kami akan dorong pemkot untuk menyediakan lahan pengembangan. Sebab kita tidak menginginkan Ruang Terbuka Hijau di Kota Magelang semakin terkikis," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved