Beberapa Titik di Sekitar Sungai Code ini Berpotensi Longsor
Beberapa titik yang berpotensi longsor di Sungai Code dikarenakan curamnya tebing yang berada di daerah tersebut
Penulis: rid | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memasuki musim penghujan seperti saat ini membuat warga yang bermukim di sekitaran bantaran sungai, khususnya Sungai Code untuk terus meningkatkan kewaspadaannya akan bencana.
Hal tersebut dianggap penting, karena sewaktu-waktu wilayah tersebut dapat berpotensi terkena bencana seperti banjir dan longsor seperti beberapa waktu lalu.
Harris Syarif Usman, Ketua Asosiasi Sungai Yogyakarta sekaligus Sekretaris Pemerti Kali (sungai) Code mengungkapkan, bahwa ada beberapa titik di Sungai Code yang disinyalir berpotensi longsor saat musim penghujan seperti ini.
Beberapa titik tersebut menurutnya meliputi daerah tebing dan talud yang berada di sekitaran Sungai Code.
Lanjutnya, beberapa titik yang berpotensi longsor di Sungai Code dikarenakan curamnya tebing yang berada di daerah tersebut.
Selain itu, diatas beberapa tebing tersebut terdapat bangunan yang dibuat dengan struktur bertingkat-tingkat.
Menurutnya, bangunan tersebut selain berbahaya untuk ditinggali juga dapat memicu longsoran.
Baca: Memasuki Musim Hujan, Beberapa Titik di Kali Code Ini Harus Diwaspadai
"Beberapa titik yang berpotensi longsor di Kali Code itu yang di daerah tebing dengan kemiringan yang cukup curam. Titik tersebut seperti di tebing timur kelurahan Terban, tebing di wilayah Jetisharjo, tebing Utara Jembatan Baru UGM (Pogung), Ngebanan, dan beberapa tebing di sekitar Jembatan Gondolayu baik di sisi barat dan timur," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Senin (27/11/2017).
Sambungnya, beberapa titik itulah yang perlu diwaspadai dan menjadi perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta dan BPBD setempat.
Selain beberapa titik di tebing yang berada di sekitaran Sungai Code, menurutnya beberapa talud di sungai tersebut juga berpotensi ambrol.
Terutama di talud yang terletak di kelokan yang dialiri air Sungai Code.
"Kalau talud yang berpotensi ambrol itu seperti talud di Keparakan, Brontokusuman, Wirogunan, Kotabaru, Ledok Code, Surokarsan, dan Prawirodirjan," katanya.
"Terutama talud yang ada kelokan aliran sungai, karena semakin lama kan terkikis arus sungai itu bagian bawah taludnya, jadi semakin lama taludnya nanti nggandul dan bisa ambrol," lanjutnya.
Terkait hal tersebut, ia menghimbau kepada warga yang bermukim di sempadan Sungai Code agar memundurkan bangunannya.
Hal tersebut dirasa penting karena curah hujan yang semakin tinggi akhir-akhir ini. Selain itu, bencana seperti longsor dan banjir tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.(TRIBUNJOGJA.COM)