Khasiat Kolang Kaling
Kolang-kaling, Terapi Alternatif untuk Atasi Penyakit Nyeri Sendi
Satu diantara manfaat kolang-kaling yang cukup populer adalah sebagai terapi untuk penyakit radang sendi lutut atau Osteoathritis (OA).
KOLANG-KALING adalah produk olahan yang berasal dari pohon aren (Arenga pinnata).
Buah ini sangat populer dan mudah didapat, biasanya dijadikan campuran makanan pada jajanan pasar yang mudah ditemui antara lain cendol, es campur, kolak, dan masih banyak lagi.
Buah kolang-kaling ini rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung kadar air yang cukup tinggi.
Olahan produk kolang-kaling umumnya menggunakkan buah yang setengah matang atau belum terlalu tua untuk mendapatkan hasil dan tekstur yang baik.
Buah kolang-kaling ini biasanya diolah dengan cara dibakar atau direbus sehingga kandungan nutrisinya tidak hilang.
Kolang-kaling kaya akan serat dan mineral. Setiap 100 gram kolang-kaling mengandung energi 27 kkal, protein 0,4 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 6 gram, serat 1,6 gram, kalsium 91 g, posfor 243 mg dan zat besi 0,5 mg.
Kandungan mineral seperti kalsium, besi dan posfor akan menjaga kesehatan tubuh sedangkan kandungan potasium, besi, kalsium, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan gelatin yang dapat dicerna oleh tubuh berfungsi untuk mensintesa kolagen.
Kolang-kaling juga mengandung albumin hingga 60% dan memiliki kadar air sangat tinggi hingga mencapai 93,8% dalam setiap 100 gramnya, kadar abu sekitar 1 gram dan serat kasar 0,95 gram (Lempang, 2012).
Obat Penyakit
Dengan kandungan nutrisi yang cukup tinggi, mengkonsumsi buah kolang-kaling akan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.
Satu diantara manfaat kolang-kaling yang cukup populer adalah sebagai terapi untuk penyakit radang sendi lutut atau Osteoathritis (OA).
Osteoathritis (OA) adalah kondisi dimana terjadi inflamasi atau peradangan pada sendi dengan gejala kemerahan, rasa hangat pada sendi, bengkak dan nyeri yang umumnya terjadi pada usia lanjut namun juga dapat menimpah orang muda.
Penyebabnya bermacam-macam, seperti infeksi, cedera, aktivitas kerja atau olahraga berat.
Bila penyakit ini dibiarkan, lama kelamaan lutut akan semakin sulit digerakkan, dan dalam keadaan yang lebih parah rasa sakit akan muncul walau dengan aktifitas ringan.
Jika tidak segera diobati, nyeri sendi pada lutut juga dapat menyebar ke persendian lainnya seperti pinggul, kaki, tangan, bahu dan leher.
Pengobatan nyeri sendi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain mengonsumsi obat antiinflamasi (misalnya aspirin, ibuprofen, paracetamol atau tramadol).
Kemudian melakukan olahraga peregangan agar sendi tetap bergerak atau fleksibel, mengoleskan salep atau krim yang mengandung capsaicin, dan mengurangi berat badan. Bila keadaan bertambah parah, dokter biasanya akan menganjurkan operasi.
Konsumsi buah kolang-kaling dapat menjadi terapi alternatif jika ingin menghindari efek samping dari penggunaan obat-obatan kimia.
Menurut sebuah penelitian, buah kolang-kaling mengandung hingga 91,9% Karbohidrat, sebagian karbohidrat tersebut mengandung zat galaktomanan yang merupakan senyawa polisakarida yang berfungsi sebagai anti inflamasi atau peradangan.
Buah kolang-kaling dapat diolah dengan cara dibakar atau direbus.
Pilih buah yang masih setengah matang atau belum terlalu tua biasanya warna buah hijau segar, kemudian dibakar atau direbus untuk menghilangkan lendir yang dapat menyebabkan rasa gatal.
Tumpukkan buah aren ke atas api dan bakar hingga agak hangus namun biji tidak hangus, atau dapat juga direbus selama 1-2 jam lalu dinginkan.
Keluarkan biji buah menggunakan pisau, bersihkan, lalu rendam selama 2-3 hari. Setelah itu akan tampak hasil buah kolang-kaling yang putih bening.
Buah kolang-kaling ini dapat diolah menjadi produk makanan tanpa menambahkan pemanis buatan sehingga manfaatnya akan lebih maksimal.
Selain sebagai terapi radang sendi, kolang-kolang juga memiliki manfaat seperti memperkuat tulang dan gigi (kaya akan kalsium), menjadi makanan diet sehat karena mengandung serat yang tinggi, mencegah osteoporosis, mengobati asam urat, menambah stamina dan baik untuk kesehatan kulit.
Dengan kandungan gizi yang kaya akan manfaat, mulailah menjadikan kolang-kaling sebagai cemilan sehat di rumah. (*)

*Oleh: Delfince Tjenemundan - Dosen Biologi Universitas Kristen Tentena Sulawesi Tengah, Program Studi Magister Biologi Universitas Kristen Satya Wacana