Pemkot Yogya Bakal Alokasikan Anggaran Terbesar untuk Sektor Pendidikan

Besaran anggaran untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dan Jaminan Pendidikan Daerah (JPD) adalah yang terbesar.

Penulis: gil | Editor: Gaya Lufityanti

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sektor pendidikan mendapat porsi terbesar dalam alokasi rencana anggaran Kota Yogyakarta 2018 yakni sebesar Rp 418 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Hari Suasana membenarkan bila sektor pendidikan diberikan porsi anggaran terbesar di rencana anggaran 2018.

Besaran anggaran untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dan Jaminan Pendidikan Daerah (JPD) adalah yang terbesar.

"Kami dari dinas mengalokasikan anggaran Rp 60 miliar untuk Bosda baik sekolah negeri maupun swasta, sedang untuk JPD dianggarkan Rp 30 miliar," ujar Edy.

Ia menuturkan, anggaran untuk Bosda diperuntukkan bagi siswa SD dan SMP, ditambah untuk siswa TK juga.

Pemkot Yogyakarta memberikan bantuan Rp 1 juta per siswa per tahun bagi siswa SD dan Rp 1,5 juta bagi Siswa SMP.

Sedang bagi siswa TK negeri sebanyak Rp 600.000 per siswa per tahun dan Rp 10 juta per sekolah setiap tahunnya.

"Anggaran yang ada diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu dan berkarakter," tuturnya.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Yogyakarta 2018, sektor pendidikan mendapat alokasi terbesar yakni 24,34 persen dari total anggaran atau sebesar Rp 418 miliar.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Santoso Ashrori mengatakan, Bosda dan JPD merupakan bagian dari peningkatan kualitas pendidikan.

"Dana Bosda hanya digunakan untuk kepentingan operasional sekolah, termasuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah semisal pengadaan fasilitas jaringan internet," jelas Budi.

Untuk anggaran Jaminan Pendidikan Daerah (JPD), Dinas menganggarkan Rp 30 miliar untuk bantuan bagi siswa pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS).

Nilai JPD bagi siswa berbeda-beda nilainya mulai dari Rp 1 juta - Rp 3 juta setiap tahunnya.

Selain itu, anggaran sertifikasi guru juga mendapat porsi besar yakni mencapai Rp 90 miliar.

"Pemerintah juga tidak hanya memberikan bantuan saja, tetapi juga peningkatan kualitas pendidikan karakter melalui sekolah dengan lebih banyak kegiatan praktik tak hanya sekedar pendidikan teori saja," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved