Bandara Kulonprogo
Demi Bandara Temon, Relokasi Makam Ditarget Segera Rampung
Selain makam terdampak langsung pembanguan bandara, beberapa kuburan yang tidak terdampak juga minta turut dipindahkan ke makam baru.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menilai jalannya proses relokasi pemakaman terdampak pembangunan bandara di Temon sejauh ini cukup lancar.
Ditargetkan keseluruhan prosesnya rampung mendekati akhir tahun ini.
Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkara mengatakan, PT Angkasa Pura I telah meminta bahwa lahan pembangunan bandara dikosongkan secepatnya secara menyeluruh mulai akhir Oktober hingga Desember.
Termasuk juga warga yang masih bermukim serta pemakaman umum yang perlu segera dipindahkan.
"Pemindahan makam sedang dalam proses sekarang ini. Sudah dirapatkan dengan pihak desa dan ahli waris. Prinsipnya, soal makam ngga terlalu masalah," kata Astungkara, Minggu (19/11/2017).
Diketahui, ada beberapa areal tempat pemakaman umum (TPU) di Temon yang turut terdampak proyek bandara.
Yakni, lima titik TPU di Desa Glagah, empat titik di Kebonrejo, dua titik di Jangkaran, satu titik di Sindutan, dan delapan titik di Palihan.
Kebonrejo telah merampungkan proses relokasi makam tersebut beberapa waktu lalu sedangkan desa lainnya masih dalam proses persiapan relokasi.
Di antaranya Glagah dan Palihan yang masih berkutat pada pekerjaan pengurukan lahan untuk lokasi pemindahan makam.
Astungkara mengatakan, selain makam terdampak langsung pembanguan bandara, beberapa kuburan yang tidak terdampak juga minta turut dipindahkan ke makam baru.
Hal itu menurutnya tak menjadi masalah dan biaya pemindahannya ditanggung anggaran desa yang akan ditumpangi.
"Bentuk pemakamannya disepakati untuk diseragamkan biar rapi. Yakni serupa makam pahlawan dengan bentuk nisan yang kecil," kata Astungkara.
Project Manager Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) PT Angkasa Pura I, Sujiastono menegaskan perlunya pemindahan makam terdampak bandara secepatnya.
Pihaknya tengah berupaya merampungkan proses pembersihan lahan sebelum dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi fisik bandara.
Sujiastono mengatakan pihaknya juga akan melakukan penyisiran kembali terhadap pemakaman terdampak bandara.
Andaikata ada pemakaman yang luput dari proses relokasi karena berbagai sebab, termasuk karena tidak terutus oleh ahli waris, pihaknya akan langsung memindahkannya ke tempat lain.
"Nanti kami sisir lagi, memastikan semuanya sudah dipindahkan dan lahan dikosongkan," katanya.(*)