Kamar Bersejarah di Grand Inna Malioboro, Pernah Ditempati Jenderal Sudirman, Segini Harga Sewanya
Kamar ini pernah menjadi kantor Panglima Besar Jenderal Sudirman tahun 1949 saat memimpin pasukan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu diantara sekian banyak kamar yang ada di hotel Grand Inna Malioboro, pernah menjadi saksi sejarah perjuangan Jenderal Besar Sudirman saat mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Kamar itu bernama 'Sudirman suite', bernomor 291.
Konon, kamar ini pernah menjadi kantor Panglima Besar Jenderal Sudirman tahun 1949 saat memimpin pasukan, mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Public Manager Inn Malioboro, Retno Kusuma, mengatakan kamar Sudirman Suite menjadi kamar spesial yang dimiliki hotel milik pemerintah ini.
"Harga sewanya, Rp10 juta sekali inap," ujar dia, Sabtu (04/11/2017).
Baca: Kamar di Malioboro Ini Pernah Ditempati Jenderal Sudirman, SBY dan Megawati. Ada Aura Mistisnya!
Dahulu, menurut Retno kamar ini memiliki sebutan khusus yakni kamar 911.
Angka (9) di awal biasanya identik dengan lantai, padahal hotel Inn Malioboro sendiri tidak ada lantai 9.

Sebelum akhirnya diubah menjadi 291, karena tamu kerap kali bingung dengan nomor tersebut.
Para tokoh berpengaruh Indonesia dikabarkan Retno, juga pernah menempati kamar ini.
"SBY dan Megawati pernah booking kamar ini,"imbuhnya.

Kamar Sudirman Suite memiliki ukuran yang berbeda dari kamar yang lain yakni 150 meter persegi.
Lebih terasa luas dan megah.
Kamar ini berada di ujung bangunan yang persis berbatasan dengan jalan Malioboro.
Saat tirai jendela dibuka, maka ramainya jalan Malioboro akan bisa dilihat dengan jelas.
Uniknya, sebelum masuk ke kamar, ada lorong sekira 100 meter yang akan menambah kesan spiritual mendalam.
Di dinding lorong terpasang foto jenderal Sudirman yang dihadiahi langsung dari keluarga.

Ada juga foto bangunan hotel Grand Inna tempo dulu. Zaman sebelum direnovasi, pada bawah foto tertera angka 1959.
Masuk kedalam kamar semua perabot tertata apik. Kamar ini dilengkapi dengan 2 kamar tidur, dapur pribadi, ruang tamu dan ruang makan.
Executive House keeper, Suprihatin, mengatakan semua perabotan yang ada sekarang, memang sudah diganti baru dan mengikuti gaya properti masa kini.
Namun ada beberapa interior bangunan yang masih asli sejak zaman dulu.
"Kita memang sudah rehab total kamar ini, supaya lebih nyaman. Semua barang peninggalan Pak Jenderal sudah kita titipkan ke museum,"tutur dia. (*)