Warga Berharap Pemerintah Tak Pilih Kasih Siapkan Sarpras Kompleks Relokasi Bandara Kulonprogo
Warga ingin jalan lingkungan segera dibangun atau setidaknya diperkeras dulu agar tidak becek dan tergenang ketika hujan turun.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM ,KULONPROGO - Penghuni kompleks relokasi warga terdampak bandara di Temon berharap Pemerintah Kabupaten Kulonprogo tak pilih kasih terkait penyiapan fasilitas umum.
Termasuk soal jalan lingkungan.
Warga ingin jalan lingkungan segera dibangun atau setidaknya diperkeras dulu agar tidak becek dan tergenang ketika hujan turun.
Kondisi demikian banyak ditemui di kompleks hunian relokasi Palihan maupun Janten.
Genangan air dan beceknya jalan berlumpur membuat aktivitas warga tersendat.
Hal itu diperparah dengan belum adanya selokan atau gorong-gorong untuk membuang air hujan.
Seorang warga Palihan yang menempati rumah relokasi di Janten, Suradal mengatakan, warga sempat berupaya menguruk badan jalan dengan pasir dan batu seadanya namun hanya sebagian bidang saja.
Jalan di sisi lain tetap jeblok dan becek setelah hujan.
"Harapan saya secepatnya dibikinkan gorong-gorong dan pengerasan jalan. Paling ngga diuruk lagi jalannya," kata Suradal pada Tribunjogja.com, Kamis (26/10/2017).
Ia mengeluhkan jarangnya kontrol pemerintah terhadap perkembangan pengerjaan sarana dan prasarana di konpleks relokasi Janten.
Perhatian pemerintah dinilai terlalu fokus ke Glagah.
Padahal, di kompleks relokasi Glagah, jalan lingkungan sudah diuruk material pasir dan batu sejak beberapa minggu silam.
"Pemerintah desa juga belum ada kasih sirtu untuk jalan lingkungan. Sini jarang ditiliki (ditengok) pemerintah. Beda sama Glagah yang sekarang bahkan sudah pengerasan jalan," kata Suradal.
Warga Palihan lainnya, Hadi Wiyoto mengatakan jalanan di konpkeks relokasi Palihan II selalu jeblok dan gampang tegenang air hujan.
Kondisi itu tentu saja membuat warga kerepotan karena akses jalan becek berlumpur.
"Keluar masuk rumah jadi teganggu. Padahal saya buru-buru pindah ke sini tiga minggu kemarin karena rumah lama saya mau dirobohkan. Sedangkan rumah relokasi belun sepenuhnya jadi," kata Hadi Wiyoto.
Ia berharap pemerintah Kabupaten Kulonprogo bisa segera turun tangan mengatasi kondisi jalan lingkungan relokasi.
Karena, sudah banyak rumah dihuni warga terdampak bandara.(*)