Rinov Sempat Khawatir Hadapi Rekan Satu Negara

Meski Rinov lebih senior dari Rehan dan Siti Fadia, ia mengaku ada hal yang membuatnya khawatir.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/ Hasan Sakri Ghozali
MELAJU KE SEMIFINAL. Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy yang berpasangan Pitha Haningtyas Mentari melakukan sujud syukur seusai mengalahkan pasangan Thailand, Natthapat Trinkajee-Kwanchanok Sudjaipraparat dalam babak perempat finnal BliBli.Com Yonex Sunrise BWF World Junior Championship 2017 di Gor Amongrogo, Kota Yogyakarta, Jumat (20/10/2017). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu dari dua sektor yang berhasil meraih medali emas pada ajang BWF World Junior Championships 2017 kemarin adalah sektor ganda campuran.

Adalah Rinov Rivaldy, pemain ganda campuran partner dari Phita Haningtyas Mentari peraih medali emas ini ternyata sempat khawatir saat berlaga di partai final melawan rekan senegaranya yakni Rehan Naufal Kusharjanto dan Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Meski Rinov lebih senior dari Rehan dan Siti Fadia, ia mengaku ada hal yang membuatnya khawatir.

"Sempat kepikiran mau melawan mereka. Ada beban juga," ungkap Rinov beberapa waktu yang lalu.

Bukan tanpa alasan kekhawatiran tersebut muncul.

Rehan dan Siti Fadia sebelumnya telah menyandang predikat juara dan meraih medali emas pada ajang Asian Junior Championships (AJC) 2017 beberapa waktu lalu.

Baca: Kenali Kekuatan Rekan Sendiri Jadi Kunci Sukses Rinov-Phita

"Mereka kan juara di AJC, bebannya lebih tinggi ketemu mereka di final," papar Rinov.

Namun kekhawatiran tersebut tak berlangsung lama.

Rinov mengubah rasa khawatirnya menjadi motivasi.

"Saya jadikan motivasi saja. Saya tetap ingin mengalahkan mereka walaupun mereka sudah jadi juara AJC," papar Rinov yang juga bermain di sektor ganda putra bersama Yeremia Erich Yoche Yacob.

Ia terus optimis, di tahun terakhirnya mengikuti kejuaraan junior ia ingin meraih kemenangan.

"Terus naikin lagi motivasinya, ini tahun terakhir juga buat saya di junior," ucap Rinov yang baru dipasangkan dengan Phita Haningtyas Mentari pada WJC 2017 ini.

Menjadi makin mantap perjuangan Rinov ketika Phita mampu menjadi pasangan duet yang klop bagi Rinov.

Meski baru saja dipasangkan dan hanya melakoni persiapan dalam waktu yang sebentar, Rinov mengatakan ia cocok dengan gaya bermain Phita.

"Kami dadakan dipasangkan untuk WJC ini," kata Rinov.

"Untung juga dipasangkan dengan Phita, tipe permainannya pas dengan saya sejauh ini," jelas Rinov.

Kekhawatiran pun semakin meluntur ketika Rinov yakin dirinya sudah betul-betul mengenal kekuatan lawannya di partai final.

Bagaimana tidak, latihan bersama juga sering ia lakoni dengan Rehan dan Siti Fadia.

"Kami kan juga latihan bersama. Sudah tahu kelebihan dan kekurangan mereka dalam bermain seperti apa," ungkap Rinov. "Sudah cari tahu kelemahan-kelemahan mereka saat latihan," sambungnya.

Namun ia juga mewaspadai kekuatan Rehan dan Siti Fadia karena tentunya keduanya juga telah mengenal kemampuan Rinov dan Phita. R

asa yakin pun ditambahkan dalam diri Rinov agar ia mampu mewujudkan gelar juara yang ia idamkan.

"Yakin sama diri sendiri aja, saya ingin jadi juara dunia," kata Rinov. Usaha tak mengkhianati hasil. Rinov akhirnya keluar sebagai juara dan meraih medali emas sekaligus memboyong Eye Level Cup untuk sektor ganda campuran bagi Indonesia.

Rinov dan Phita bertarung habis-habisan pada partai final yang digelar di GOR Amongrogo, Minggu (22/10/2017) kemarin.

"Bersyukur akhirnya kesampaian juga jadi juara tahun ini," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved