Pengembangan JJLS di Temon Akan Dilakukan Tahun Depan

Realisasi pembangunan alur baru Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terpotong kawasan bandara di Temon baru dilakukan pada 2018-2019.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
facebook Seasia
Ilustrasi Calon Bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport) 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Realisasi pembangunan alur baru Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terpotong kawasan bandara di Temon dimungkinkan baru dilakukan pada 2018-2019 mendatang.

Selanjutnya, jalan tersebut akan mendukung aksesibiltas menuju kawasan bandara.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan, pembebasan lahan akan dilaksanakan tahun 2018-2019.

Saat ini, proyek pembangunan JJLS pada tahun ini masih berfokus pada penyusunan perencanaan jalur dari Ngremang (Galur) sampai Congot (Ngremang) sepanjang sekitar 16 kilometer.

Ada dua alternatif rencana pembelokan JJLS yang muncul dalam rapat Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) dengan pihak terkait, pekan lalu.

Rapat tersebut dihadiri pula oleh PT Angkasa Pura I, Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN), dan Pemerintah DIY.

Satu di antara opsi tersebut yakni alur existing JJLS dari arah barat yang masuk wilayah Desa Jangkaran akan dibuat lurus ke arah timur melalui jalan kampung.

Dari situ, jalurnya diteruskan melalui sisi utara kompleks relokasi Palihan lalu ke timur dan memotong jalan masuk bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Setelah itu, jalur dibuat tembus ke timur melalui sisi utara relokasi Glagah sebelum kemudian serong ke tenggara dan kembali menyatu dengan Jalur Daendels.

Opsi ini membawa konsekuensi perlunya pembebasan lahan untuk pembuatan badan jalan daru alur baru tersebut.

Hal itu dirasa berat karena anggaran pembebasan lahan itu dibebankan kepada Pemerintah DIY.

"Pemerintah pusat hanya akan menangani konstruksi jalannya melalui Satker P2JN," kata Nurcahyo pada Tribunjogja.com, Selasa (24/10/2017).

Namun begitu, opsi-opsi pembelokan alur JJLS itu menurutnya masih akan dibahas di tingkat kementerian.

Pihaknya masih menunggu keputusan dan perkembangan selanjutnya.

Demikian juga terkait kemungkinan pengembangan Jembatan Glagah dan Pasar Glagah karena turut terkena pelebaran badan jalan untuk JJLS tersebut, belum ada keputusan final.

Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono menyebut JJLS di wilayah bandara tidak mungkin dibangun di ruas existing Jalan Daendels.

Nantinya, area tersebut akan dibangun menjadi terminal penumpang di bandara.

"Jadi, harus dibelokkan ke utara," kata dia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved