Akhir Pekan Ini, Warga Terdampak Bandara Akan Bedhol Desa
Bedhol desa atau perpindahan warga secara serempak ke hunian relokasi dimungkinkan baru akan dilakukan pada akhir pekan ini.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sebagian besar hunian relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon saat ini masih belum ditempati.
Bedhol desa atau perpindahan warga secara serempak ke hunian relokasi tersebut dimungkinkan baru akan dilakukan pada akhir pekan ini.
Dukuh Bapangan, Desa Glagah, Suparjo mengatakan, rencananya memang warga akan melakukan prosesi bedhol desa pada 21 Oktober.
Tanggal tersebut merupakan rencana waktu yang disepakati dalam pertemuan antara Bupati Kulonprogo dan perwakilan warga terdampak pembangunan bandara dari lima desa, beberapa waktu lalu.
"Rencana semula tanggal 21 Oktober. Sampai sekarang belum ada kabar lagi apakah akan berubah atau tetap di tanggal itu," kata Suparjo saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (16/10/2017).
Penentuan tanggal itu didasari pertimbangan keinginan warga agar perpindahan dilakukan setelah Bulan Suro dalam penanggalan Jawa yang menurut kepercayaan warga kurang baik untuk pindah rumah.
Jika dihitung, pertengahan Oktober ini sudah memasuki akhir Bulan Suro.
Ia menyebut, dari 40 rumah relokasi warga yang dibangun, sekitar 15 rumah di antaranya sudah ditempati secara permanen oleh warga pemiliknya setelah melakukan pindahan beberapa minggu belakangan.
Suparjo sendiri sudah mulai menempati rumahnya sejak Minggu (15/10/2017) lalu.
Secara umum, warga menurutnya juga sudah siap pindah ke hunian relokasi.
Hanya saja, mereka tetap menunggu Suro berakhir dengan keyakinan hal itu akan menghindarkan mereka dari hal-hal negatif di rumah baru.
"Konon katanya (perhitungan hari baik), sekarang sudah boleh pindah. Rata-rata semua warga juga sudah mengusung barang-barangnya ke rumah baru dan siap menempatinya. Walaupun, ada beberapa yang belum siap pindah karena menunggu kamarnya jadi dan siap dipakai," kata Suparjo.(*)