Viral Medsos
Kondisi Kaki Buntung Tak Menyurutkan Semangat Pria Ini untuk Menafkahi Anak Istri
Ia berjalan dengan dua tongkat kayu, karena kaki kanannya harus diamputasi hingga bawah lutut.
Penulis: say | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM - Kondisi fisik yang tidak sempurna tak menyurutkan semangat seorang pria di Blitar, Jawa Timur, untuk tetap bekerja demi menghidupi anak dan istrinya.
Ia berjalan dengan dua tongkat kayu, karena kaki kanannya harus diamputasi hingga bawah lutut.
Pria itu bernama Laseni alias Krempeng. Ia tinggal di Desa Jingglong, Kecamatan Sutowijayan, Blitar, di sebuah rumah sederhana bersama anak istrinya.
Seperti dikutip dari kiriman Facebook Arif Witanto, setiap harinya Laseni mencari tunggak bambu untuk dijual. Hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Laseni terpaksa berjalan dengan tongkat kayu karena tidak memiliki kruk. Saat ini, mata kirinya justru membengkak dan sudah menggaggu aktivitasnya.
"Krempeng, begitu orang biasa memanggil pemilik nama asli Laseni, warga ds.Jingglong rt 02 rw 03 kec.Sutojayan kab.Blitar.
Laseni yang tinggal di sebuah rumah sederhana bersama anak dan istrinya, Sutarti.
Kaki kanan Laseni sudah buntung karena diamputasi akibat sakit yang dideritanya. Dan untuk berjalan ia menggunakan dua buah tongkat kayu untuk menopang tubuhnya.
Meski dengan kondisi fisik yang cacat kaki, namun Laseni tidak menyerah pada keadaan yang membelenggunaya.
Setiap hari ia mencari tunggak bambu yang sudah dipotong untuk kemudian dijual guna memenuhi kebutuhan hidup sehari_harinya.
Kini mata kanannya membengkak sehingga membuatnya terganggu dalam melakukan pekerjaannya, sehingga terkadang ia tidak bisa bekerja," tulis Arif, Kamis (5/10/2017).
Saat berita ini ditulis, TribunJogja.com masih mencoba mengkonfirmasi Arif, tetapi belum berhasil. Namun, kondisi yang dialami Laseni membuat warganet iba padanya.
"Wak Anang Pink ayo budalno .......
Jawil pakdhe Cipta Prothese buat kaki palsu," komentar Prameswari Vie.
"Mugi* enggal keangkat drajate pak amin," kata Munep.
"Ya Allah mugi di paringi risqi lancar ,amin melas men," sahut Erna Wati Bojonegoro. (*)
