Tewas di Lintasan Kereta Api, Tukang Becak Diduga Bunuh Diri
Hal tersebut diperkuat dengan temuan secarik kertas berisi bebarapa tulisan layaknya korban sudah bersiap untuk mengakiri nyawanya.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menurut hasil penyelidikan sementara pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Gedongtengen, pria yang tertabrak kereta api pada Senin (25/9/2017) malam, diduga memang sengaja menabrakkan diri ke kereta api.
Kanit Reskrim Polsek Gedongtengen, Iptu Purwadi SH menuturkan, dari hasil penyelidikan sementara pihaknya menduga korban memang sengaja menabrakkan diri.
Baca: Tukang Becak Ditemukan Tewas Mengenaskan di Perlintasan Kereta Api di Gedongtengen
Hal tersebut diperkuat dengan temuan secarik kertas, di mana kertas tersebut berisi bebarapa tulisan layaknya korban sudah bersiap untuk mengakiri nyawanya.
"Dari kantong celana mayat tersebut, kami temukan selembar kertas yang bertuliskan Al-Fatihah 7X, Al-Ikhlas 7X, Al-Falaq 7X, dan kalimat yang bertuliskan ya rohman, ya rohim, ya mu'id, ya hayu, ya qoyu. Selain itu kami temukan juga obat asma-shoho 3 kaplet," tuturnya saat ditemui di markasnya. Selasa (26/9/2017).
Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti korban mengakhiri nyawanya dengan cara nahas tersebut.
Selain itu, pihaknya juga masih menunggu keluarga korban guna meminta keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan, untuk dugaan sementara korban memang bunuh diri dengan sengaja menabrakan tubuhnya ke kereta api. Kami juga masih menunggu keluarga korban untuk dimintai keterangan," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya belum berani menduga apa motif korban melakukan hal tersebut.
Untuk itu pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan pengumpulan keterangan dari saksi-saksi untuk memperjelasnya. (*)