Perlintasan Sebidang Ngeseng di Sentolo Ditutup Permanen 14 Oktober
Kebijakan ini bagian dari program nasional untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Rencana penutupan perlintasan sebidang di jalur kereta api wilayah Ngeseng, Sentolo berlanjut kembali.
Perlintasan yang dekat dengan pasar lama Sentolo itu bakal ditutup secara permanen pada 14 Oktober 2017 mendatang.
Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Keselamatan Transportasi, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Didit Suranto mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Perhubungan telah menggelar rapat untuk sosialisasi penutupan perlintasan sebidang.
Yakni, perlintasan yang sudah dillengkapi flyover (jalan layang) maupun underpass (terowongan tembusan jalan).
Antara lain perlintasan di Ngeseng Sentolo, Janti, dan Lempuyangan.
Baca: Dishub Tetap Keberatan Bila Perlintasan Lempuyangan Ditutup
"Perlintasan di Janti dan Sentolo sudah pasti akan ditutup. Sedangkan untuk Lempuyangan masih akan dikaji trafiknya," kata Didit di sela pantauan di lintasan sebidang Ngeseng, Senin (25/9/2017).
Kebijakan ini menurutnya bagian dari program nasional untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang.
Pemerintah berupaya untuk memperkecil potensi resiko dengan menutupnya secara bertahap dan membangun flyover maupun underpass sebagai akses lintasan pengganti.
Menurutnya, penutupan perlintasan di Sentolo akan dilakukan terlebih dulu dibanding Janti yakni pada 14 Oktober 2017.
Palang pintu perlintasan akan dicabut dan perlintasan akan dipasangi palang besi melintang maupun tambahan besi bantalan sehingga tidak bisa digunakan untuk akses jalan.
"Tujuannya untuk menyelamatkan masyarakat pengguna jalan. Besok kita akan pasang juga spanduk informasi untuk sosialisasi penutupan perlintasan ini," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)