Walau PCC Belum Ditemukan di Yogya, Polresta Yogyakarta Tetap Lakukan Antisipasi
Kasus di Kendari dapat dijadikan sebagai pembelajaran masyarakat, khususnya masyarakat Kota Yogyakarta agar tidak terjadi kejadian seperti itu.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peredaran obat bernama Paracetamol Caffeine Carisoprodol atau yang dikenal dengan PCC di Kota Yogyakarta memang belum ditemukan hingga saat ini.
Meskipun demikian, pihak Polresta Yogyakarta tetap melakukan antisipasi terkait peredaran obat tersebut yaitu dengan menerjunkan anggotanya ke beberapa titik di lapangan.
"Di Yogya memang belum ada peredaran PCC. Jajaran anggota saya di bagian Satresnarkoba yang berada di lapangan juga sampai saat ini belum menemukan indikasi beredarnya obat tersebut. Mudah-mudahan saja tidak ada," ujar Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono usai mengikuti ziarah ke makam Jenderal Suudirman kemarin, Selasa (19/9/2017).
Lanjutnya, menengok dari korban obat PCC di Kendari, Sulawesi Tenggara kebanyakan adalah pelajar yang berusia belasan tahun.
Pihaknya langsung melakukan penelusuran terkait ada tidaknya peredaran obat tersebut di kalangan pelajar, khususnya di Kota Yogyakarta.
"Setelah ada kasus di Kendari itu, kita langsung melakukan scan (penelusuran). Pokoknya modus yang di Kendari sudah kita pelajari, karena banyak korbannya pelajar, kami juga sudah masuk ke SD dan SMP. Hasilnya nihil, dan mudah-mudahan kedepannya tidak ada," jelasnya.
Sambung Tommy, obat PCC ini sangatlah berbahaya apabila dikonsumsi tanpa resep dari dokter.
Terlebih, menurutnya, obat tersebut sudah dilarang beredar secara umum sejak beberapa tahun lalu.
Ia menambahkan, untuk masyarakat Kota Yogyakarta diharapkan mewaspadai peredaran obat PCC.
Ia menilai, kasus di Kendari tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran masyarakat, khususnya masyarakat Kota Yogyakarta agar tidak terjadi kejadian seperti itu ke depannya.
"Kita berharap masyarakat Jogja tidak ada memakai obat PCC. Selain itu, mari kita berkaca dan belajar dari pengalaman saudara-saudara kita di Kendari, agar kasus serupa tidak terjadi di Kota Yogya," pungkasnya. (*)