Bhabinkamtibmas Dikerahkan untuk Menangkal PCC
Selain personel Bhabinkamtibmas, sejauh ini kepolisian juga telah menerapkan satu sekolah dua polisi.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Polda DIY kerahkan personel Bhabinkamtibmas sebagai bentuk antisipasi serangan obat-obat keras dan terlarang.
Langkah ini dilakukan setelah ada kasus penggunaan obat Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC) yang menyerang anak-anak.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan dari penelusuran kepolisian, obat tersebut belum beredar di Yogyakarta.
Namun demikian orangtua dan sekolah harus terus memperhatikan anak-anak mereka agar kejadian di Kendari tidak terjadi di Yogyakarta.
"Semua materi yang terkait keamanan dan ketertiban masyarakat bisa disampaikan oleh personel Bhabinkamtibmas. Mereka yang langsung berhubungan dengan masyarakat, dan dapat memberikan imbauan-imbauan terkait bahaya obat-obat keras dan terlarang," ujarnya, Jumat (15/9).
Selain personel Bhabinkamtibmas, sejauh ini kepolisian juga telah menerapkan satu sekolah dua polisi.
Dua orang polisi selalu berjaga di jam-jam sekolah khususnya pagi dan siang hari.
Pihaknya juga memerintahkan agar personel tersebut dapat menyisipkan pesan tentang obat berbahaya.
Di masyarakat Yogyakarta sendiri saat ini beredar pesan berantai tentang bahayanya PCC.
Menurut Yuliyanto, pesan itu juga ada sisi positifnya, karena orangtua dan sekolah dapat lebih waspada karena itu.
"Tapi kalau PCC belum ditemukan di Yogyakarta. Sejauh ini, obat berbahaya yang beredar sebatas riklona, alprazolam, trihex dan yarindu," jelasnya.
Obat-obat yang masuk golOngan psikotropika itu, sering diungkap oleh jajaran satuan narkoba.
"Beberapa kasus obat berbahaya, sumbernya dari luar Yogya. Mereka beli dari luar Yogya, di sini dikonsumsi sendiri dan diedarkan lagi. Saya pikir apotek di Yogya saat ini juga sudah tertib untuk tidak melayani pembelian tanpa resep dokter," tukasnya.
Namun demikian, kepolisian juga tidak tinggal diam dan tetap melakukan penulusuran termasuk dengan razia-razia malam hari.
Razia itu menyasar pemuda-pemuda yang nongkrong di pinggir jalan.
"Sebagai antisipasi kami terus melakukan razia malam dengan cara humanis untuk kemudian dilakukan penggeledahan. Dalam razia itu juga kami sisipkan pesan-pesan kamtibmas," tutupnya.(*)