Dishub Sebut Wacana Penutupan Jalan di Perlintasan Kereta Fly Over Sulit Diterapkan
Tujuh perlintasan ini diantaranya adalah perlintasan Gondokusuman, Tegalrejo, Wirobrajan, Lempuyangan, Baciro, Tukangan, dan Malioboro.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudho menjelaskan, pihaknya memang menerima surat dari pemerintah pusat terkait dengan tujuh perlintasan di Kota Yogyakarta yang diwacanakan untuk ditutup.
Tujuh perlintasan ini diantaranya adalah perlintasan Gondokusuman, Tegalrejo, Wirobrajan, Lempuyangan, Baciro, Tukangan, dan Malioboro.
“Ini baru wacana, penutupan ini sulit sekali diterapkan di Yogyakarta. Pasalnya, membangun fly over atau underpass ini bukan persoalan mudah,” kata Wirawan.
Dia menjelaskan, untuk wacana ini, pihaknya pun khawatir jika ada penutupan justru akan menimbulkan dampak bagi pengguna jalan.
Apalagi, semua lintasan di Kota Yogyakarta sudah dalam kategori aman, dimana sudah ada pengamanan berlapis, seperti pita kejut dan palang pintu otomatis.
“Kalau memang akan direalisasikan harus duduk bersama dengan Bappeda. Bagaimana Detail Engineering Design nya. Tidak mudah saya kira untuk membuat perlintasan sebidang dan butuh biaya mahal, “ ulasnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto, menambahkan, penutupan jalan yang akan sangat berdampak berada di bawah jembatan layang Lempuyangan.
Hal ini akan mengakibatkan beralihnya arus kendaraan menuju jembatan layang sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan di jembatan layang tersebut.
Menurutnya, jembatan Layang Lempuyangan tidak didesain untuk menahan beban statis.
Penambahan beban statis di jembatan akan berdampak pada keselamatan pengguna jalan, konstruksi jembatan hingga keselamatan perjalanan kereta api yang melintas di bawah jembatan.
Sementara, berdasarkan hasil survei, beban lalu lintas di Jembatan Layang Lempuyangan sudah sangat padat yang ditunjukkan dengan angka visi ratio mencapai 0,9.
Artinya, jika ada hambatan sedikit saja di ruas jalan tersebut, sudah dapat dipastikan akan macet.
“Jika memang harus ditutup, maka kami harus berkoordinasi dengan banyak pihak untuk mencari jalan keluar terbaik. Termasuk berkoordinasi dengan PT KAI," ujar Golkari. (*)