Perlintasan Kereta Ngeseng Ditutup Total

Penutupan pintu perlintasan sebidang itu sebenarnya sudah kerap kali dilakukan secara temporer untuk rekayasa lalulintas selama Lebaran.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: oda
tribunjogja/singgih wahyu nugraha
Warga melintas di ujung utara flyover Ngelo, Sentolo yang tergenang air, Jumat (7/7/2017). Ditutupnya perlintasan kereta di dekat Pasar Sentolo lama membuat arus lalulintas dialihkan ke jalur flyover tersebut. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO – Pintu perlintasan kereta api sebidang di Ngeseng, Sentolo kini ditutup total.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi persoalan kepadatan lalu lintas di titik tersebut yang kerap terjadi selama ini saat ada kereta melintas.

Penutupan pintu perlintasan sebidang itu sebenarnya sudah kerap kali dilakukan secara temporer untuk rekayasa lalulintas selama Lebaran.

Pasalnya, di titik tersebut kerap terjadi penumpukan kendaraan akibat pertemuan dan peralihan arus kendaraan dari jalan nasional menuju jalur Kaliagung maupun sebaliknya.

Namun setelah Lebaran 2017, rekayasa lalulintas di titik tersebut teap dilanjutkan dan pintu perlintasan ditutup total.

Instalasi traffic barrier terpasang melintang di atas jalan dan menutup akses kendaraan melewati pintu perlintasan tersebut.

Arus lalulintas jalur Sentolo-Wates via Kaliagung dialihkan ke simpang empat Ngelo melalui jembatan layang (flyover) di sisi selatan Pasar Sentolo lama.

Kepala Bidang Operasional dan Pengendalian, Dinas Perhubungan (DIshub) Kulonprogo, Bhekti Nurada mengatakan bahwa penutupan perlintasan kereta itu sudah dikoordinasikan dengan PT Kereta Api Indonesia dan kepolisian setempat.

Penutupan jalur akses langsung menyeberang rel menuju jalur jalan utama lintas selatan Jawa itu dilakukan demi keamanan dan kelancaran lalu lintas kendaraan.

“Ini sekalikus juga dalam rangkaian perwujudan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati,” kata Bhekti, Jumat (7/7/2017).

Namun begitu, kondisi jalur baru Pasar Sentolo lama-flyover-simpang empat Ngelo itu belum sepenuhnya terselesaikan.

Di areal persimpangan Ngelo, terdapat penyempitan jalur jalan sepanjang sekitar 25 meter lantaran  sebagian lahan belum dibebaskan.

Saat masa Lebaran, titik lahan ini sempat dfungsikan sementara waktu sebagai jalan darurat meski bidang jalannya hanya berupa lapisan tanah dilapisi pecahan batuan.

Selain itu, penutup saluran drainase di ujung jembatan layang juga mengalami kerusakan dan tidak mampu dilewati kendaraan bermuatan berat.

Adapun kondisi penerangan jalan juga belum memadai sehingga suasana sekitar jalan tersebut cukup gelap saat malah hari dan riskan bagi pengguna jalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved