Kemas Ulos dalam Busana Elegan ala Athan Siahaan

Style couture, moderen etnik hingga ready to wear coba dihadirkan dalam koleksi 'The Power of Ulos' di depan pecinta fashion di Yogyakarta.

Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: oda
tribunjogja/gilang satmaka
Salah satu koleksi The Power of Ulos. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Gaya Lufityanti

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selama ini Ulos yang sudah menjadi jati diri orang Batak seringkali dikaitkan dengan upacara-upacara yang sakral.

Tanpa mengurangi unsur sakral tersebut, Athan Siahaan menyulap kain ulos menjadi sembilan dress nan elegan.

Dalam gelaran JFR 2017, Athan mengeksplorasi beberapa Ulos dari Sumatera, di antaranya Sadum, Ragihotang, Pinucaan dan Sibolang dengan finishing bordir.

Style couture, moderen etnik hingga ready to wear coba dihadirkan dalam koleksi 'The Power of Ulos' di depan pecinta fashion di Yogyakarta.

"Inspirasinya adalah saat melihat kain-kain batik Yogya yang bisa dipakai kapan saja, akhirnya kepikiran kenapa Ulos tidak dibuat begitu juga?" Cerita desainer yang telah menggeluti dunia fashion selama delapan tahun ini.

Bagi Athan, 'The Power of Ulos' mencerminkan kekuatan Ulos Batak yang bisa dipakai dalam acara-acara resmi serta acara red carpet. Style yang dihadirkan menawarkan karakter wanita Indonesia yang kuat dan tangguh.

Koleksi ini memang menjadi ajang perdana bagi Athan unjuk gigi mengeksplorasi Ulos tanpa menghilangkan jati diri seorang Batak.

Meskipun begitu, ini bukan pertama kalinya Athan menggunakan kain nusantara dalam rancangannya. Ia pernah meluncurkan koleksi Batik Kawung, Songket Padang, Tenun Ikat Lombok, Tidayu Sambas dan yang terbaru, Ulos Batak.

"Kain nusantara itu bagus-bagus dan layak bersaing dengan trend mode fashion internasional," jelasnya.

Rancangan desainer asal Jakarta ini boleh dibilang eksklusif, karena tiap kainnya memiliki detil, corak dan motif berbeda-beda dengan kain yang lain.

Ke depan, Athan masih haus untuk menggali lagi potensi wastra nusantara pada karya-karya selanjutnya.

"Ke depan akan membidik lurik. Selama ini lurik selalu kaku model bajunya dan hanya dimodifikasi untuk tambahan saja. Untuk koleksi berikutnya, saya akan keluarkan dress resmi dari bahan lurik," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved