Menikmati Suasana Asri dan Panorama Landscape yang Menawan di Embung Tambakboyo
Embung Tambakboyo merupakan salah satu embung yang terbesar di Yogyakarta. Luasnya genangan air mencapai 7,80 ha.
Penulis: gsk | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Embung Tambakboyo sangat cocok sebagai destinasi wisata.
Embung yang terletak di kawasan Mancasan Condong Catur, Depok Sleman Yogyakarta, ini menjadi salah satu destinasi wisata dengan panorama embung yang sangat menawan.
Menurut Darsono, salah seorang warga sekitar, embung Tambakboyo ini, merupakan salah satu embung yang terbesar di Yogyakarta.
Luasnya genangan air mencapai 7,80 ha serta volume tampungan air bisa mencapai 400.000 m3 (meter kubik).
"Embung ini rampung digarap pada tahun 2007 silam, Dalamnya kurang lebih 7 meter", tambah Darsono.

Walau begitu Darsono mengatakan bahwa, kedalaman embung tersebut lama-lama berkurang.
"Karena sering banjir dan sehabis erupsi merapi, dasar embung ini telah tertutupi pasir, jadi kedalamanya berkurang walau hanya sedikit", ujar Darsono sambil memancing.
Embung tersebut di aliri dari dua sungai, salah satunya sungai dari Jurang Jero Kaliurang. Lalu mengalir ke sungai-sungai di Yogyakarta.
"Tembusan embung ini, mengalir juga ke kali Pelem, tepatnya di sebelah barat Bandara Adjisucipto Yogyakarta", ujar Darsono.
Embung Tambakboyo mempunyai, pesona alam yang dapat memikat para pengunjung.
Luasnya embung dari ujung selatan ke utara desa Mancasan dan desa Tambakboyo, mempunyai panorama landscape yang menawan.

Akses jalan yang sudah rapi juga membuat pengunjung mudah untuk melakukan perjalanan mengitari embung tersebut.
"Kalau megitari embung ini kurang lebih jaraknya bisa 2 km", ungkap Darsono.
Pengunjung di embung tambakboyo juga dapat menikmati sejuk dan asrinya suasana. Pepohonan rindang dan bukit-bukit kecil di sekitar embung menambah asri dan indahnya pemandangan tempat tersebut.
Potensi ikan yang melimpah di embung tersebut, membuat embung tersebut di penuhi para pemancing dari pagi hingga malam hari.
"Banyak sekali ikan di embung ini, mulai dari ikan Nila hingga Sidat. Bisa di bilang tempat ini sebagai surganya para pemancing", ujar Darsono sambil tertawa.

Pagar-pagar beton yang melingkar mengitari embung tersebut, menambah istemewa embung Tambak Boyo. Warna pagar kuning dan biru yang mencolok sangat cocok untuk berfoto bersama sahabat.
Menurut Darsono, jika sore hari embung tersebut sangat ramai, banyak orang berolahraga serta para pedagang dari luar desa datang berjualan di sekitar.
Jembatan yang membentang kokoh membelah embung di sisi selatan, ditambah lalulalangnya para warga desa di sekitar jembatan ,menjadi salah satu pemandangan yang eksotis.
Ikan-ikan yang terkadang melompat ke permukaan embung Tambakboyo, dapat terlihat jelas dan menjadi pemandangan yang artistik di embung tersebut.

Pengunjung di embung tersebut dapat menikmati suasana sejuk dengan berkendara mengitari setiap sisi embung tersebut, atau hanya duduk bersantai di warung warga yang disediakan.
Di warung tersebut, tersedia menu-menu khas Yogyakarta seperti nasi kucing dan kopi arang.
Darsono mengatakan bahwa, rencananya di tahun ini, bukit-bukit kecil disekitar embung akan dibuat taman untuk memberi nuansa yang lebih indah.
"Gambar taman-taman tersebut sudah jadi, saya lihat sendiri gambarnya. Tinggal menunggu realisasinya dari pemerintah", tutup Darsono. (*)