Pojok Jepret
[POJOKJEPRET] Momentum Merayakan Sepak Bola
Sepak bola tak melulu soal aksi pemain di lapangan. Atraksi dari suporter di tribun penonton pun menjadi suguhan tersendiri
Penulis: Hasan Sakri Ghozali | Editor: Iwan Al Khasni
FOTO Karya Fotografer Tribun Jogja, Hasan Sakri
Bergulirnya Piala Presiden 2017, di mana Sleman menjadi satu tuan rumah babak penyisihannya, mau tak mau membuat warganya kembali merayakan sepak bola.
Memang belum lama Stadion Internasional Maguwoharjo riuh rendah dengan teriakan suporter pada gelaran ISC B yang menjadikan si empunya, PSS Sleman, merengkuh posisi runner-up.

Kini, stadion terbesar di kabupaten paling utara DIY ini kembali membahana. Sajian pertandingan memikat dari Persipura, Mitra Kukar, Persegres Gresik United, dan tentu saja PSS Sleman, menjadi hiburan bagi ribuan pasang mata, sejak turnamen pramusim ini dibuka Presiden Jokowi sepekan yang lalu.

Sepak bola tak melulu soal aksi pemain di lapangan. Atraksi dari suporter di tribun penonton pun menjadi suguhan tersendiri. Koreografi, nyanyian, pekikan, tawa, tegang, sedih, masygul, dan lainnya, adalah hamparan nyata tak terperi dibanding suguhan sepak bola di layar kaca.




Meski Jose Luis Borges, sastrawan agung Argentina pernah berujar, jika sepak bola adalah dosa bangsa Inggris yang sukar dimaafkan, karena orang datang ke stadion bukan untuk menikmati pertandingan, melainkan ingin klub kesayangannya menang, kita tak bisa menafikan jika ini adalah olahraga terpopuler di kolong langit. Untuk hal ini, tak ada salahnya kita bersama merayakan sepak bola untuk menikmati segala keindahannya. (*)