Pengembangan Wisata Bukit Gunung Gono Mulai Buahkan Hasil
Salah satu yang tengah menanjak saat ini adalah Bukit Gunung Gono, di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ikrob Didik Irawan
Begitu juga dengan sejarah penyebaran peradaban agama Islam, dimana salah satu ulama terkemuka di masa lampau, Kyai Mukri, dimakamkan di bukit setempat.
"Satu lagi, Bukit Gunung Gono ini juga menjadi tempat untuk memantau aktivitas Gunung Merapi, yang pertama di Indonesia. Banyak pengetahuan yang dapat digali dengan berwisata di sini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Banyubiru, Wintoro, mengaku masih terobsesi untuk membangun wisata Bukit Gunung Gono, sesuai dengan masterplan yang telah dirancang.
Ia mengatakan, kedepannya, ekowisata dinilai sangat cocok untuk dikembangkan di wilayah tersebut.
"Besar peluang untuk dikembangkan menjadi ekowisata dan di dalamnya terdapat unsur seni, budaya, konservasi bambu, sekaligus menjadi lokasi konservasi burung hantu, juga tengkek buto," paparnya.
Wintoro juga memastikan, sampai sejauh ini, para pengunjung sama sekali tidak ditarik uang retribusi untuk masuk, alias gratis dan cukup membayar biaya parkir kendaraan.
Terkait dana yang dibutuhkan untuk membangun sejumlah fasilitas, ia menjelaskan kalau seluruhnya masih berasal dari swadaya masyarakat.
"Namun, tahun ini kami akan bantu soal penganggaran, melalui dana desa," tandasnya.
Salah satu pengunjung, Faza Maulida (18), mengaku takjub dengan pemandangan yang disuguhkan salah satu objek wisata di sekitaran Candi Borobudur ini.
"Gunung Merapi dan Merbabu terbentang dengan sangat jelas. Mungkin, kedepannya bisa coba berburu sunrise di sini, pasti menakjubkan," tukas wisatawan asal Yogyakarta itu. (tribunjogja.com)