Cipuk Setyawati Hadirkan Realitas Alam dalam Sketsa Hitam Putih

Laporan Reporter Tribun Jogja, Gaya Lufityanti

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tembi Rumah Budaya menggelar Pameran Tunggal Cipuk Setyawati pada 16 Desember 2016 hingga 16 Januari 2017.

Pembukaan pameran berlangsung pada Jumat (16/12/2016) di Tembi Rumah Budaya, Jalan Parangtritis Km 8,4 Sewon Bantul, Yogyakarta.

Pembukaan akan dibuka oleh Dosen FSRD ITB, Dwi Marianto mulai pukul 19.30 WIB.

Adapun penampilan Sri Krishna feat Nada Fabiola yang akan hadir sebagai penghibur pembukaan kali ini.

Pameran Tunggal Cipuk Setyawati kali ini bertajuk Realitas Alam dalam Ekspresi Hitam Putih.

Pameran juga akan dikuratori oleh Dosen FSRD ITB, Mukhsin MD.

Soal menghadirkan obyek visual dalam sapuan kuas, Cipuk Setyawati tidak dapat diragukan lagi.

Alumnus SSRI/SMSR dan STSRI/ASRI ini menempa 'olah rasa'-nya hampir setiap hari sejak ia duduk di bangku SSRI.

Ibarat makan sehari-hari, kebiasaan itulah yang memperkuat bekal Cipuk untuk bertutur bahasa visual melalui karya-karyanya.

Cipuk banyak menggarap tema-tema perempuan, gugatan perempuan, tubuh, wajah serta potret-potret diri dalam karyanya.

Namun kali ini, Cipuk ingin menghadirkan tema baru, yakni sketsa alam.

"Sketsa alam ini betul-betul refreshing untuk saya, yang tanpa muatan konsep apapun, sebagai terapi kebutuhan ekspresi yang sungguh-sungguh menyenangkan hati dan mengagumi ciptaan Tuhan yang maha dahsyat," ujarnya.

Harmonisasi alam yang sangat natural tanpa rekayasa merupakan kesaksiannya pada indahnya alam yang pernah tercatat pada sketsa dan gambar-gambar Cipuk Setyawati.

Keprihatinannya terhadap hamparan indah landscape perlahan hilang oleh desakan fisik kebutuhan masyarakat.

Betapa ironisnya jika semua yang pernah direkam Cipuk melalui sketsa hitam putih tentang hutan, gunung, lembah, sungai, pepohonan, rumput sekarang tinggal kenangan. (tribunjogja.com)