Tim Robot Pelajar Yogyakarta Siap Bawa Nama Indonesia di Kontes Robot Pelajar Internasional

Mereka berenam sudah berlatih intensif sejak bulan April dan kemudian meraih prestasi di Indonesian Robot Olypiad

Penulis: khr | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Khaerur Reza
Tim WRO Yogya melakukan demonstrasi robot yang akan bertanding di WRO India, akhir pekan ini 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Membawa nama Indonesia di kancah internasional, membuat para pelajar Yogyakarta yang akan bertarung di World Robot Olympiad di India cukup grogi.

"Ya grogi jelas ada karena tempatnya di luar negeri dan akan melawan tim-tim dari negara lain, yang tentu saja tak kalah hebatnya," ujar salah seorang anggota tim, Adrian, saat ditemui di kantor Disdikpora DIY, Jl Cendana Yogyakarta, Rabu (23/11/2016).

Adrian bersama dua orang lain yaitu Adam dan Rey tergabung dalam Tim Oreo yang akan bertanding di kategori junior high untuk umur 13-15 tahun, yang mendapat tantangan mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang untuk dibawa menuju fasilitas daur ulang.

Satu tim lain yang akan berangkat adalah Tim Astor yang beranggotakan Alif, Ransi dan Lingga yang akan mengikuti kategori elementari untuk anak berumur di bawah 13 tahun dengan tantangan membersihkan sampah sepanjang jalan menuju sekolah.

Mereka berenam sudah berlatih intensif sejak bulan April dan kemudian meraih prestasi di Indonesian Robot Olypiad yang digelar di Surabaya beberapa waktu lalu hingga kemudian mewakili Indonesia.

"Walaupun lawannya pasti berat, tapi kita tetap optimis bisa memberikan yang terbaik," tambah Adrian.

Sementara pelatih tim WRO Jogja, Angga Satya menambahkan tahun kemarin Indonesia juga berpartisipasi di WRO dan mampu menempati peringkat 20 dan harapannya tahun ini bisa lebih baik.

"Lawan-lawan yang berat itu malah dari Asia seperti China, Jepang dan Taiwan. Negara tetangga Malaysia juga kalau dilihat tahun-tahun lalu cukup bagus dan bisa jadi saingan berat kita, dan tentu saja India yang jadi tuan rumah yang pernah juga menjadi juara," tambahnya.

Salah satu kendala yang ditemuinya selama ini adalah banyaknya kendala teknis yang ditemui di lapangan namun berkat dukungan orang tua masing-masing semua program bisa dijalankan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved