Uangnya Tak Kunjung Dikembalikan, Pria Bantul Ini Depresi Lalu Nekat Gantung Diri
Warga yang gantung diri itu bernama Nadi Sutrisno (66) atau yang sering disapa Paidi.
Penulis: usm | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Usman Hadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Diduga depresi karena banyak meminjamkan uang ke tetangga, seorang warga Dusun Kajor Kulon, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sabtu (22/10/2016) malam.
Warga yang gantung diri itu bernama Nadi Sutrisno (66) atau yang sering disapa Paidi.
Saat pertama kali ditemukan anaknya, Dwi Isdiyanto, Paidi sudah ditemukan dalam keadaan menggantung di dalam kamar.
Sementara sebelum menemukan bapaknya gantung diri, Dwi mendapati kertas bertuliskan piutang di dalam rumah.
"Iya benar, korban sering meminjamkan uang," jelas Kapolsek Imogori, Kompol Riyono, Minggu (23/10/2016).
Korban diketahui selama ini tinggal bersama Dwi. Sementara saat kejadian, korban berada di rumah seorang diri, adapun Dwi sedari pagi bekerja.
"Sejak Sabtu pagi (22/10/2016) korban sudah ditinggal kerja anaknya. Sekitar habis maghrib, anaknya pulang ke rumah, tapi kondisi rumahnya dalam keadaan gelap, lampu rumah tidak menyala," imbuhnya.
Mengetahui kondisi rumah dalam keadaan gelap, Dwi lalu masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampu. Selepas itu, Dwi mendapati sepucuk kertas bertuliskan piutang.
"Setelah itu Dwi mencari bapaknya di kamar. Di dalam kamar Dwi malah menemukan tangga, dengan kondisi bapaknya sudah menggantung di (usuk) atap menggunakan tambang," ungkapnya.
Setelah mendapatkan kabar gantung diri itu, petugas Polsek Imogiri dan Tim Identifikasi Polres Bantul mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat dilakukan olah TKP, dipastikan jika korban murni gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Tim Identifikasi Polres Bantul dibantu petugas Puskesmas Imogiri memastikan jika tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Karena murni gantung diri, selanjutnya korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," pungkas Riyono. (tribunjogja.com)