PT KAI Kembalikan KA Kelas Bisnis di Sebagian KA

Setelah beberapa waktu yang lalu menghapus kereta api (KA) kelas bisnis, PT Kereta Api Indonesia(KAI) untuk sementara menunda keputusan tersebut.

Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: oda
tribunjogja/rentoari
Penumpang kereta api. (ILUSTRASI) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah beberapa waktu yang lalu menghapus kereta api (KA) kelas bisnis, PT Kereta Api Indonesia(KAI) untuk sementara menunda keputusan tersebut.

Akibatnya, beberapa KA yang telah diturunkan kelasnya kembali menjadi kelas bisnis.

Pada 28 September 2016, PT KAI memutuskan untuk memulai penghapusan KA kelas bisnis (K2). KA yang berstatus K2 kemudian digantikan dengan rangkaian KA kelas ekonomi baru (K3) buatan PT INKA.

Di Yogyakarta, KA yang mengalami perubahan kelas ini adalah KA Fajar Utama Yogya jurusan Yogyakarta-Jakarta Pasar Senen dan KA Senja Utama dengan jurusan yang sama. Namun, belakangan perubahan ini mendapat protes dari pengguna KA.

Kereta ekonomi baru tersebut dirasa kurang nyaman untuk perjalanan jauh. Merespon hal ini, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan, mulai 15 Oktober, KA Fajar Utama dan Senja Utama kembali KA kelas bisnis.

"Untuk sementara dikembalikan menjadi KA kelas bisnis hingga ada rangkaian pengganti yang nyaman," kata Eko kepada Tribun Jogja, Minggu (16/10/2016).

Namun demikian, lanjutnya, proses penggantian K2 menjadi K3 terus berlanjut. Eko mencontohkan, mulai 16 Oktober 2016, KA Sancaka jurusan Surabaya-Yogyakarta yang berupa kelas Eksekutif dan Bisnis diubah menjadi Eksekutif-Ekonomi.

"Karena adanya penurunan kelas ini, maka penumpang yang telah membeli tiket KA Sancaka kelas bisnis mendapat kompensasi senilai Rp 60 ribu. Namun hal ini tidak berlaku untuk yang membeli dengan fasilitas tarif khusus dan tarif reduksi pegawai," ungkapnya.

Eko melanjutkan, Bagi penumpang yang menolak penurunan kelas ini berhak mendapatkan penggantian biaya tiket sebesar 100 persen.

"Sementara untuk penumpang yang ingin mendapatkan biaya kompensasi ini bisa menukarkan bukti pembelian tiket go show atau boarding pass di stasiun kedatangan," ujarnya.

Sementara itu, penumpang KA Sancaka kelas bisnis, Lani (26) mengatakan, ia tidak terlalu mempermasalahkan penurunan kelas ini. "Memang lebih sempit dari KA kelas bisnis sih. Kalau bisa didesain ulang agar bisa lebih lega," katanya.

Setelah sampai di Surabaya, Lani kembali menginformasikan kepada Tribun Jogja bahwa ia tidak bisa segera pulang.

Sebab, antrean panjang terjadi di loket Stasiun Surabaya Gubeng dimana para penumpang KA kelas bisnis mengambil biaya kompensasi. Setidaknya ia harus mengantre selama 45 menit. "Antreannya panjang," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved