Mendadak Kaya Terima Duit Miliaran Rupiah, Puluhan Warga Terdampak Bandara Sudah Pesan Mobil Anyar
Sales otomotif terlihat bertebaran di lokasi pencairan ganti rugi terdampak bandara baru di wilayah Kecamatan Temon, Kulonprogo
Penulis: Yoseph Hary W | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribunjogja Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sales otomotif terlihat bertebaran di lokasi pencairan ganti rugi terdampak bandara baru di wilayah Kecamatan Temon, Kulonprogo, Rabu (14/9/2016).
Para sales ini sengaja datang ke balai desa karena mengetahui banyak warga terdampak yang akan segera menerima pembayaran ganti rugi proyek bandara dalam jumlah hingga miliaran rupiah.
Tak mau melewatkan prospeknya potensi pembelian di sekitar lokasi bandara itu, para sales pun berdatangan ke lokasi pembayaran, bahkan sudah sejak proses tahapan bandara baru itu dimulai beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pantauan di Balai Desa Glagah, para sales otomotif ini antara lain dari Suzuki, Honda maupun Nasmoco.
Para sales tersebut datang bersama-sama dengan membawa lembaran-lembaran brosur penjualan untuk kemudian langsung menawarkan berbagai jenis mobil kepada warga terdampak bandara.
Seorang di antara mereka, Sales Counter Suzuki Sumber Baru Motor Bantul, Aprinita Wulani, mengatakan sengaja datang ke lokasi pembayaran ganti rugi karena itu merupakan prospek cerah untuk mendapatkan pembeli mobil.
"Ya di sini kan prospek banget ya untuk sales, makanya di sini banyak sales otomotif," katanya, di sela-sela proses pembayaran ganti rugi warga terdampak bandara baru di Balai Desa Glagah, Rabu (14/9/2016).
Sales ini bahkan sudah membuktikan betapa prospeknya penawaran di kalangan penerima ganti rugi tersebut. Menurutnya, secara pribadi dia menarget harus menghasilkan.
Jika berdasarkan dealernya, sampai saat ini paling tidak sudah ada 25 orang warg terdampak bandara baru yang indent mobil keluaran Suzuki.
"Itu semua warga terdampak bandara di Temon. Mereka indent dulu dan bayar setelah pencairan. Mobil diserahkan setelah pelunasan secara cash," ujarnya.
Disebutkan, mobil yang diminati warga terdampak sejauh ini antara lain Ertiga, jenis Pick Up, dan Wagon.
Para sales Suzuki pun merespon hal itu karena memang prospek usaha buntut proyek bandara biasanya pembelian mobil untuk usaha travel, taksi dan usaha lainnya.
"Yang diindent kisaran harga Rp 100 juta - Rp 200 jutaan," lanjutnya. (tribunjogja.com)